BAB II
TEMPAT KERJA PRAKTEK
2.1 Sejarah Pendirian DPPK Kota Depok
Pada tahun 1981, pemerintah membentuk Kota Administratif Depok berdasarkan Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1981 yang diresmikan pada tanggal 18 Maret 1982 oleh Menteri Dalam Negeri (H.Amir Machmud) yang terdiri dari 3 kecamatan dan 17 desa sebagai berikut :
a. Kecamatan Pancoran mas, terdiri dari 6 desa yaitu Depok, Depok Jaya, Pancoran Mas, Mampang, Rangkapan Jaya dan Rangkapan Jaya Baru.
b. Kecamatan Beiji, terdiri dari 5 desa yaitu Beiji, Kemiri Muka, Pondok Cina, Tanah Baru dan Kukusan.
c. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 6 desa yaitu Sukmajaya, Mekar jaya, Abadi Jaya, Cisalak, Bakti Jaya dan Tirta Jaya.
Pada perkembangannya, Kota Depok yang menjadi Kota Administratif berdasarkan PP No. 40 Tahun 1981 merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor. Pada saat itu, DPPK yang masih bernama DIPENDA, yang terdapat di Kota Administratif Depok merupakan cabang dari DPPK Bogor sebagai Kabupaten Daerah Tingkat II. Kota Administratif Depok mengalami perkembangan yang sangat pesat dan sebagai wilayah penyangga untuk meringankan tekanan perkembangan penduduk DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara, karena letaknya yang berbatasan denga DKI Jakarta maka untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat, berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Derah Tingkat II dibentuklah Kotamadya Derah Tingkat II Depok. Dengan terbentuknya Kotamadya Daerah Tingkat II Depok maka segala kewenangan dalam urusan pemerintahan diserahkan kepada Kota Depok termasuk dalam mengurus pendapatan dan biaya rumah tangga daerah.
Dalam menjalankan otonomi daerah, Kota Depok harus dapat mengatur dan mengelola pendapatan daerahnya. Untuk menggali potensi pendapatan daerah serta meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah dalam rangka pembiayaan tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan, maka sesuai dengan keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok No. 5 Tahun 1999 dibentuklah organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok yang kini bernama Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kota Depok.
Visi, Misi dan Tujuan DPPK Kota Depok
Sebagai unsur pelaksana pemerintahan Kota Depok yang memiliki tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang pendapatan daerah, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, DPPK Kota Depok telah menentukan visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan dalam periode tertentu.
Pernyataan Visi adalah pernyataan yang mengggambarkan keberhasilan serta citra yang ingin dicapai oleh DPPK yaitu “Menjadi pengelola pendapatan dan keuangan yang akuntabel, transparan, profesiaonal dan taat azas”. Hal tersebut berarti bahwa DPPK Kota Depok berkeinginan untuk mengelola pendapatan dan keuangan daerah dengan hasil yang terukur sesuai dengan ukuran nilai-nilai atau norma-norma yang telah ditetapkan, dapat dipertanggungjawabkan, menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang kebijakan, proses pelaksanaan dan hasil yang dicapai, senantiasa berinisiatif dalam setiap kesempatan dan menyelesaikan tugas sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Pernyataan Misi adalah pernyataan tentang bagaimana mewujudkan visi, apa yang akan dilakukan dan bagaimana hasil yang akan dicapai. Adapun yang menjadi misi DPPK Kota Depok yaitu :
1. Mengoptimalkan pendapatan daerah.
DPPK bertekat untuk mewujudkan pendapatan daerah sesuai potensi yang dimiliki dengan meningkatkan pendapatan terhadap sumber-sumber pendapatan yang sudah ada, pengembangan penggalian terhadap sumber-sumber pendapatan baru, pemenuhan sarana-prasarana penunjang kegiatan pelayanan, meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan pihak terkait serta meningkatkan kepatuhan dan pemahaman wajib pajak/retribusi.
2. Mengelola keuangan secara akuntabel, transparan, profesional dan taat azas.
DPPK bertekad untuk mengelola keuangan Pemerintah Kota Depok mulai dari perencanaan penganggaran sampai dengan pertanggung jawaban keuangan secara terukur, dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan norma-norma, peraturan dan ketentuan yang berlaku serta membuka diri dengan menjamin kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang kebijakan pengelolaan keuangan, proses pelaksanaan pengelolaan keuangan dan hasil yang dicapai.
3. Meningkatkan kapasitas kinerja Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan.
DPPK bertekad untuk senantiasa memperbaiki kinerja dinas melalui upaya pemenuhan sarana-prasarana, perbaikan penyusunan dan pelaksanaan perencanaan program kerja, perbaikan penyusunan dan pelaksanaan standar operasional pelayanan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai, perbaikan kerja sama dan koordinasi serta dengan peningkatan tata tertib dan disiplin pegawai.
Tujuan adalah implementasi atau penjabaran misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan DPPK Kota Depok sampai tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Tercapainya target pendapatan daerah dengan peningkatan secara berkelanjutan.
Bahwa sampai dengan tahun 2011, diharapkan DPPK telah mempunyai landasan dan perencanaan yang terukur untuk memastikan terjadinya peningkatan pendapatan pada tahun-tahun berikutnya dengan target khusus untuk pendapatan daerah sebesar 5% pada setiap tahunnya. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut antara lain dengan dilakukannya perbaikan perencanaan, intensifikasi pendapatan, peningkatan pelayanan, peningkatan koordinasi dan kerja sama serta sosialisasi dan penyuluhan secara berkala dan berkelanjutan.
2. Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel, transparan, profesional dan taat azas.
Bahwa sampai dengan tahun 2011, diharapkan DPPK Kota Depok telah memiliki sistem operasional prosedur yang akurat dengan didukung sarana-prasarana yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga pengelolaaan keuangan dapat dilakukan dengan transparan dan cepat serta dapat dipertanggungjawabkan secara terukur sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
3. Optimalisasi pelaksanaan fungsi dan tugas Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK).
Bahwa sampai dengan tahun 2011, diharapkan pelaksanaan tugas dan fungsi DPPK Kota
Depok telah mencapai tingkatan optimal sesuai dengan sarana-prasarana perkantoran yang tersedia, standar operasional pelayananan yang ada dan sumberdaya manusia yang dimiliki.
Strategi adalah arah langkah yang diambil dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan maka dirancang strategi yang dilaksanakan DPPK Kota Depok secara konseptual, analitis, realistis, rasional dan komprehensif. Strategi yang akan dilaksanakan tersebut harus berpedoman kepada strategi dalam Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok. Strategi yang akan dilaksanakan DPPK Kota Depok sampai dengan tahun 2011, yaitu :
1. Untuk tujuan tercapainya target pendapatan daerah dengan peningkatan secara berkelanjutan, akan dilakukan dengan strategi :
a. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber penerimaan daerah.
b. Meningkatkan sistem dan manajemen pelayanan penerimaan daerah.
2. Untuk tujuan terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel, transparan, profesional, dan taat azas, akan dilakukan dengan strategi membangun sistem manajemen pengelolaan keuangan daerah melalui sistem operasional prosedur yang akurat, transparan dan cepat, evaluasi dan perbaikan perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan secara terukur.
3. Untuk tujuan optimalisasi pelaksanaan fungsi dan tugas DPPK, akan dilakukan dengan strategi pemenuhan sarana-prasarana perkantoran, penyusunan standar operasional pelayanan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai, penciptaan kerjasama yang sinergis serta peningkatan tata tertib dan disiplin pegawai.
Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan. Setelah mempertimbangkan gambaran umum dan memperhatikan visi dan misi serta kebijakan dalam Rencana Pembangunan Menengah Derah (RPJMD) Kota Depok, telah disusun kebijakan yang akan dilaksanakan DPPK Kota Depok sampai dengan tahun 2011, antara lain :
1. Meningkatkan kapasitas penerimaan daerah
2. Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah
3. Optimalisasi pelaksanaan fungsi dan tugas DPPK Kota Depok
Sumber Pendapatan Daerah Kota Depok
Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Perubahan Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 dan Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah, dalam Pasal 2 menyebutkan bahwa jenis-jenis pajak daerah adalah sebagai berikut :
a. Ayat 1, jenis Pajak Provinsi terdiri atas :
- Pajak Kendaraan Bermotor
- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
- Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
- Pajak Air Permukaan, dan
- Pajak Rokok
b. Ayat 2, jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri atas :
- Pajak Hotel
- Pajak Restoran
- Pajak Hiburan
- Pajak Reklame
- Pajak Penerangan Jalan
- Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
- Pajak Parkir
- Pajak Air Tanah
- Pajak Sarang Burung Walet
- Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkantoran, dan
- Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok berasal dari :
1. Pajak Daerah : Perda Kota Depok No. 2 Tahun 2002
2. Restribusi Daerah : PP No. 65 Tahun 2001
3. Hasil Perusahaan Milik Derah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Derah yang Dipisahkan
4. Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah sesuai dengan Keputusan Bupati Bogor
5. Bagian Laba Atas Penyertaan Modal/Investasi kepada Pihak Ketiga sesuai dengan SK Walikota Depok No. 903/76/Kpts/Keu/Hk/2005 tentang Penunjukan sebagai Pemegang Kas Daerah
6. Lain-lain PAD yang sah, terdiri dari :
- Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan
- Penerimaan Jasa Giro
- Penerimaan Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah
- Kontribusi
- Lain-lain PAD
2.2 Struktur Organisasi DPPK Kota Depok
Berdasarkan Peraturan Walikota Depok No. 29 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan (DPPK), maka Susunan Organisasi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kota Depok yang terdapat dalam Pasal 2 terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat,Terdiri dari :
- Sub Bagian Umum, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
- Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Anggaran, terdiri dari :
- Seksi Perencanaan Anggaran
- Seksi Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran
- Seksi Administratif Anggaran
4. Bidang Pendapatan
- Seksi Pendataan dan Pendaftaran
- Seksi Penetapan
- Seksi Penagihan dan Pengendalian Operasional
5. Bidang Perbendaharaan dan Penatausahaan, terdiri dari :
- Seksi Penerimaan
- Seksi Pengeluaran
- Seksi Belanja Pegawai
6. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, terdiri atas :
- Seksi Akuntansi
- Seksi Pelaporan
7. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Bagan struktur oganisasi terdapat di dalam lampiran.
Tugas Pokok Organisasi DPPK Kota Depok
a. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang administrasi keuangan daerah.
b. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi umum, pengkoordinasian perencanaan dan evaluasi serta pengelolaan keuangan DPPK.
- Sub Bagian Umum, Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan.
Sub Bagian Umum, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan DPPK.
- Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan keuangan DPPK.
c. Bidang Anggaran
Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang perencanaan anggaran pendapatan, perencanaan anggaran belanja dan pembiayaan daerah.
- Seksi Perencanaan Anggaran
Seksi Perencanaan Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah di bidang perencanaan anggaran.
- Seksi Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran
Seksi Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahandi bidang penyusunan dan pelaksanaan anggaran.
- Seksi Administrasi Anggaran
Seksi Administrasi Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah di bidang administrasi anggaran daerah.
d. Bidang Pendapatan
Bidang Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang Pengelolaan pendapatan daerah, meliputi kegiatan pendataan dan pendaftaran pajak daerah, penetapan pajak daerah, penyampaian surat ketetapan pajak daerah dan angsuran dan restribusi daerah, penagihan, pengendalian operasional, fasilitas pelaksanaan pendataan pajak pusat dan pajak provinsi yang dibagihasilkan dan pelaksanaan pengolahan data hasil pendataan, penyimpanan dan pemeliharaan dokumen perpajakan.
- Seksi Pendataan dan Pendaftaran
Seksi pendataan dan pendaftaran mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pendataan dan pendaftaran Wajib Pajak, meliputi fasilitasi pelaksanaan pendataan pajak pusat dan pajak provinsi yang dibagihasilkan serta pengolahan data hasil pendataan, penyimpanan dan pemeliharaan dokumen perpajakan.
- Seksi Penetapan
Seksi Penetapan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang administrasi keuangan daerah, pendapatan dan investasi daerah, meliputi penelitian, penghitungan dan penetapan pajak daerah dan restribusi daerah.
- Seksi Penagihan dan Pengendalian Operasional
Seksi penagihan dan Pengendalian Operasional mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang administrasi keuangan daerah, meliputi penagihan pajak daerah dan restribusi daerah, fasilitasi pemungutan PBB, pelaksanaan pengelolaan penerimaan lainnya diluar pajak daerah dan restribusi daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta melaksanakan pengendalian dan pembinaan teknis pemungutan pajak daerah.
e. Bidang Perbendaharaan dan Penatausahaan
Bidang Perbendaharaan dan Penatausahaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang perbedaharaan dan penatausahaan keuangan daerah.
- Seksi Penerimaan
Seksi Penerimaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang penatausahaan penerimaan dan pembiayaan daerah.
- Seksi Pengeluaran
Seksi Pengeluaran mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pengeluaran belanja dan pembiayaan daerah.
- Seksi Belanja Pegawai
Seksi Belanja Pegawai mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan belanja pegawai.
f. Bidang Akuntansi dan Pelaporan
Bidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pencatatan akuntansi dan pelaporan pelaksanaan APBD.
- Seksi Akuntansi
Seksi Akuntansi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pencatatan akuntansi atas pelaksanaan APBD
- Seksi Pelaporan
Seksi Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pelaporan pengelolaan keuangan daerah.
g. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Unit Pelaksana Teknis Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas DPPK di bidang Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan.
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan DPPK secara profesional sesuai dengan kebutuhan.
Rabu, 28 Desember 2011
Rabu, 23 November 2011
Dhee _ Sistem Pakar
SISTEM PAKAR
Definisi
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an.
Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain :
a. Menurut Durkin :
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan seorang pakar.
b. Menurut Ignizio :
Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
c. Menurut Giarratano dan Riley :
Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar
Konsep Dasar Sistem Pakar
Menurut Efraim Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung : keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian adalah :
a. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
b. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
c. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.
d. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.
e. Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).
Ciri-ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri Sistem Pakar adalah sebagai berikut :
1) Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2) Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.
3) Dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
4) Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.
5) Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6) Keluarannya bersifat anjuran.
Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua generasi. Kebanyakan sistem pakar generasi pertama menggunakan aturan jika-maka untuk merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya. Sistem pakar generasi kedua jauh lebih fleksibel dalam mengadopsi banyak representasi pengetahuan dan metode pertimbangan.
Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu :
a. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya).
b. Representasi pengetahuan (ke komputer).
c. Inferensi pengetahuan.
d. Pengalihan pengetahuan ke user.
Bentuk Sistem Pakar
Ada 4 bentuk sistem pakar, yaitu :
1. Berdiri sendiri. Sistem pakar jenis ini merupakan software yang berdiri-sendiri tidak tergantung dengan software yang lainnya.
2. Tergabung. Sistem pakar jenis ini merupakan bagian program yang terkandung didalam suatu algoritma (konvensional), atau merupakan program dimana didalamnya memanggil algoritma subrutin lain (konvensional).
3. Menghubungkan ke software lain . Bentuk ini biasanya merupakan sistem pakar yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya DBMS.
4. Sistem Mengabdi. Sistem pakar merupakan bagian dari komputer khusus yang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakar yang digunakan untuk membantu menganalisis data radar.
Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar teridiri-dari 2 bagian pokok, yaitu : lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.
Keuntungan Sistem Pakar
Keuntungan-keuntungan dalam menggunakan Sistem Pakar adalah sebagai berikut :
• Membuat orang awam, bekerja se layaknya seorang pakar.
• Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan, peningkatan kualitas disebabkan oleh meningkatnya efisiensi kerja.
• Menghemat waktu kerja.
• Menyederhanakan pekerjaan.
• Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai sistem pakar akan seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar, meskipun mungkin sang pakar telah meninggal.
• Memperluas jangkauan, dari keahlian seorang pakar.n Sistem pakar yang telah disahkan, akan sama saja artinya dengan seorang pakar yang tersedia dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang persis sama), dapat diperoleh dan dipakai dimana saja
Sumber:
http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-pakar.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar
http://www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2010/09/Ari_Fadli_Sistem_Pakar_Dasar.pdf
http://yangmantapajadeh.blogspot.com/2011/04/sistem-pakar.html
Definisi
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an.
Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain :
a. Menurut Durkin :
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan seorang pakar.
b. Menurut Ignizio :
Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
c. Menurut Giarratano dan Riley :
Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar
Konsep Dasar Sistem Pakar
Menurut Efraim Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung : keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian adalah :
a. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
b. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
c. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.
d. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.
e. Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).
Ciri-ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri Sistem Pakar adalah sebagai berikut :
1) Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2) Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.
3) Dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
4) Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.
5) Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6) Keluarannya bersifat anjuran.
Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua generasi. Kebanyakan sistem pakar generasi pertama menggunakan aturan jika-maka untuk merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya. Sistem pakar generasi kedua jauh lebih fleksibel dalam mengadopsi banyak representasi pengetahuan dan metode pertimbangan.
Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu :
a. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya).
b. Representasi pengetahuan (ke komputer).
c. Inferensi pengetahuan.
d. Pengalihan pengetahuan ke user.
Bentuk Sistem Pakar
Ada 4 bentuk sistem pakar, yaitu :
1. Berdiri sendiri. Sistem pakar jenis ini merupakan software yang berdiri-sendiri tidak tergantung dengan software yang lainnya.
2. Tergabung. Sistem pakar jenis ini merupakan bagian program yang terkandung didalam suatu algoritma (konvensional), atau merupakan program dimana didalamnya memanggil algoritma subrutin lain (konvensional).
3. Menghubungkan ke software lain . Bentuk ini biasanya merupakan sistem pakar yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya DBMS.
4. Sistem Mengabdi. Sistem pakar merupakan bagian dari komputer khusus yang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakar yang digunakan untuk membantu menganalisis data radar.
Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar teridiri-dari 2 bagian pokok, yaitu : lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.
Keuntungan Sistem Pakar
Keuntungan-keuntungan dalam menggunakan Sistem Pakar adalah sebagai berikut :
• Membuat orang awam, bekerja se layaknya seorang pakar.
• Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan, peningkatan kualitas disebabkan oleh meningkatnya efisiensi kerja.
• Menghemat waktu kerja.
• Menyederhanakan pekerjaan.
• Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai sistem pakar akan seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar, meskipun mungkin sang pakar telah meninggal.
• Memperluas jangkauan, dari keahlian seorang pakar.n Sistem pakar yang telah disahkan, akan sama saja artinya dengan seorang pakar yang tersedia dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang persis sama), dapat diperoleh dan dipakai dimana saja
Sumber:
http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-pakar.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar
http://www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2010/09/Ari_Fadli_Sistem_Pakar_Dasar.pdf
http://yangmantapajadeh.blogspot.com/2011/04/sistem-pakar.html
Selasa, 22 November 2011
Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Definisi SPK:
Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Tahapan SPK:
• Definisi masalah
• Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
• pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
• menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK:
• Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
• Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
• Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
JENIS SPK
o Retrive information element (memanggil eleman informasi)
o Analyze entries fles (menganali semua file)
o Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
o Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
o Propose decision (menawarkan keputusan )
o Make decisions (membuat keputusan)
Karakteristik SPK
Adaptability
Flexibility
User friendly
Support Intelligence, design, choice
Effectiveness
Tiga Tingkat Teknologi SPK
1. Spesific DSS
Merupakan hardware/software yang memungkinkan seseorang/ sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analitis terhadap suatu masalah tertentu.
2. DSS Generator
Suatu paket hardware/software yang mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS
3. DSS Tools
Hardware /software yang membantu pembuatan specific DSS/Generator DSS
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu [10]:
1. Subsistem pengelolaan data (database).
• Sumber data
• Kontribusi vendor
2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
• Model Optimasi
• Model Deskriptif
• Model Probabilistik
• Model Deterministik
3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
• Knowledge Base
• Bahasa Tindakan
• Bahasa Representasi
Tingkat Teknologi Dalam Sistem pendukung Keputusan
Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :
a. Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS)
b. Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr)
c. Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools)
Sumber:
http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-keputusan-spk/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan
http://lissoi.multiply.com/journal/item/35
Definisi SPK:
Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Tahapan SPK:
• Definisi masalah
• Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
• pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
• menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK:
• Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
• Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
• Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
JENIS SPK
o Retrive information element (memanggil eleman informasi)
o Analyze entries fles (menganali semua file)
o Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
o Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
o Propose decision (menawarkan keputusan )
o Make decisions (membuat keputusan)
Karakteristik SPK
Adaptability
Flexibility
User friendly
Support Intelligence, design, choice
Effectiveness
Tiga Tingkat Teknologi SPK
1. Spesific DSS
Merupakan hardware/software yang memungkinkan seseorang/ sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analitis terhadap suatu masalah tertentu.
2. DSS Generator
Suatu paket hardware/software yang mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS
3. DSS Tools
Hardware /software yang membantu pembuatan specific DSS/Generator DSS
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu [10]:
1. Subsistem pengelolaan data (database).
• Sumber data
• Kontribusi vendor
2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
• Model Optimasi
• Model Deskriptif
• Model Probabilistik
• Model Deterministik
3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
• Knowledge Base
• Bahasa Tindakan
• Bahasa Representasi
Tingkat Teknologi Dalam Sistem pendukung Keputusan
Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :
a. Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS)
b. Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr)
c. Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools)
Sumber:
http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-keputusan-spk/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan
http://lissoi.multiply.com/journal/item/35
Sistem Informasi Eksekutif
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
A. Definisi
Eksekutif merupakan pelaksana/yg bertindak untuk melaksanakan suatu system informasi.
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System / EIS) adalah sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif terutama informasi menyeluruh tentang kinerja organisasi untuk mendukung kegiatan dan pekerjaannya.
Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.
B. Model Utama EIS
Suatu EIS pada dasarnya terdiri atas sebuah komputer personal (PC) yang terhubung ke suatu basis data eksekutif. Sistem ini akan memberikan tampilan informasi yang sesuai dengan permintaan informasi, terutama yang sifatnya insidentil. Selain basis data eksekutif EIS terhubung ke SIM organisasi sehingga EIS dapat memperoleh data inti atau data ringkasan semua sistem fungsional dalam organisasi sehingga eksekutif dapat memperoleh gambaran lengkap tentang organisasi.
C. Keputusan Penerapan EIS
Untuk memutuskan apakah akan diterapkan EIS berbasis computer atau tidak pada perusahaaan, maka perlu membuat tiga keputusan :
1. Perlu mengembangkan EIS ?
Jika tidak, eksekutif akan mengandalkan system yang ada.
Jika ya , maka ekskutif akan menyusun rencana dan tujuan dalam pengembangan dari system yang ada ( ini tergantung pada masing masing perusahaan sesuai dengan kebutuhan informasi )
2. Apakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai ?
Jika ada, gunakan perangkat lunak tersebut
Jika tidak ada, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan apakah menambah efisiensi jika di lakukan penambahan perangakat lunak.
3. Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai ?
Jika ya, maka perangkat lnak dibeli
Jika tidak, staf spesialisasi informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak EIS sendiri .
D. Faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan EIS
a. sponsor eksekutif
yang mengerti dan berkomitmen Eksekutif tngkat puncak (CEO) harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS agar mampu menorong penerapan EIS diperusahaan
b. Sponsor Operasi
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaan
c. staf jasa informasi yang sesuai\
harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan system tersebut.
d. Teknologi Informasi yang sesuai
Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
e. Manajemen data
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
f. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis
g. Manajemen atas penolakan organisasi
Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.
h. Manajemen atas penyebaran dan evolusi system
jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
http://setiawanzenegger10.blogspot.com/2011/06/sistem-informasi-eksekutif_22.html
http://wahyunisofiana.wordpress.com/sistem-informasi-eksekutif/
A. Definisi
Eksekutif merupakan pelaksana/yg bertindak untuk melaksanakan suatu system informasi.
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System / EIS) adalah sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif terutama informasi menyeluruh tentang kinerja organisasi untuk mendukung kegiatan dan pekerjaannya.
Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.
B. Model Utama EIS
Suatu EIS pada dasarnya terdiri atas sebuah komputer personal (PC) yang terhubung ke suatu basis data eksekutif. Sistem ini akan memberikan tampilan informasi yang sesuai dengan permintaan informasi, terutama yang sifatnya insidentil. Selain basis data eksekutif EIS terhubung ke SIM organisasi sehingga EIS dapat memperoleh data inti atau data ringkasan semua sistem fungsional dalam organisasi sehingga eksekutif dapat memperoleh gambaran lengkap tentang organisasi.
C. Keputusan Penerapan EIS
Untuk memutuskan apakah akan diterapkan EIS berbasis computer atau tidak pada perusahaaan, maka perlu membuat tiga keputusan :
1. Perlu mengembangkan EIS ?
Jika tidak, eksekutif akan mengandalkan system yang ada.
Jika ya , maka ekskutif akan menyusun rencana dan tujuan dalam pengembangan dari system yang ada ( ini tergantung pada masing masing perusahaan sesuai dengan kebutuhan informasi )
2. Apakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai ?
Jika ada, gunakan perangkat lunak tersebut
Jika tidak ada, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan apakah menambah efisiensi jika di lakukan penambahan perangakat lunak.
3. Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai ?
Jika ya, maka perangkat lnak dibeli
Jika tidak, staf spesialisasi informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak EIS sendiri .
D. Faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan EIS
a. sponsor eksekutif
yang mengerti dan berkomitmen Eksekutif tngkat puncak (CEO) harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS agar mampu menorong penerapan EIS diperusahaan
b. Sponsor Operasi
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaan
c. staf jasa informasi yang sesuai\
harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan system tersebut.
d. Teknologi Informasi yang sesuai
Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
e. Manajemen data
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
f. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis
g. Manajemen atas penolakan organisasi
Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.
h. Manajemen atas penyebaran dan evolusi system
jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
http://setiawanzenegger10.blogspot.com/2011/06/sistem-informasi-eksekutif_22.html
http://wahyunisofiana.wordpress.com/sistem-informasi-eksekutif/
Senin, 07 November 2011
Sistem Informasi Pemasaran
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
A. Definisi
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.
B. Bauran Pemasaran
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Dan konsep tersebut sesuai dengan bauran pemasaran.
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni :
• Product (produk)
• Price (harga)
• Place (tempat, termasuk juga distribusi)
• Promotion (promosi)
Teori bauran pemasaran yang berkembang dikenal juga dengan istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
C. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
Tujuan dari pemasaran yaitu:
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran :
Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
D. Komponen Sistem Informasi Pemasaran
Komponen-komponen sistem informasi pemasaran yaitu input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya. Misalnya untuk Sistem informasi pemasaran ini, maka komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan outputnya adalah laporan-laporan berisi informasi pemasaran.
Komponen Input Pemasaran
Yaitu sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.
Komponen Model Pemasaran
Model berguna untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model adalah cetakan yang merubah bentuk input menjadi output.
Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.
Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.
Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem output menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran.
Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga.
E. Subsistem Sistem Informasi Pemasaran
1. Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)
Merupakan sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dan calon pelanggan. Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan :
Data primer dan sekunder
Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah wawancara mendalam, pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data skunder harus dibeli dan sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia diperpustakan.
2. Subsistem Intelijen Pemasaran
Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan dengan elemen-elemen tertentu dilingkungan pemsaran yang memliki tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional lainnya, pemasran juga memiliki tanggung jawab pada pemerintah dan komunitas global.
3. Subsistem Produk
Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru.
a. Siklus hidup produk
Tugas manajer pemasaran yaitu mengembangkan strategi untuk tiap unsur dalam bauran pemasaraan dan kemudian mengintegrasikan menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk.
b. Model evaluasi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
4. Subsistem Tempat
Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan pelemparan produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk. Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya.
5. Subsistem Promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
6. Subsistem Harga
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yang dihasilkan.
a. Penetuan harga berdasarkan biaya
Beberapa poerusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang diinginkan. Jika perusahaan memilki SIA yang baik, tersedia data biaya yang akurat mambuat tugas Subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.
b. Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasrakan permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap produk.
Sumber:
http://aldi-situmorang.blogspot.com/2009/12/sistem-informasi-pemasaran.html
http://budhivensius.blogspot.com/2010/04/komponen-sistem-informasi-pemasaran.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
http://yurindra.wordpress.com/analisis/sistem-informasi-pemasaran-2/
A. Definisi
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.
B. Bauran Pemasaran
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Dan konsep tersebut sesuai dengan bauran pemasaran.
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni :
• Product (produk)
• Price (harga)
• Place (tempat, termasuk juga distribusi)
• Promotion (promosi)
Teori bauran pemasaran yang berkembang dikenal juga dengan istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
C. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
Tujuan dari pemasaran yaitu:
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran :
Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
D. Komponen Sistem Informasi Pemasaran
Komponen-komponen sistem informasi pemasaran yaitu input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya. Misalnya untuk Sistem informasi pemasaran ini, maka komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan outputnya adalah laporan-laporan berisi informasi pemasaran.
Komponen Input Pemasaran
Yaitu sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.
Komponen Model Pemasaran
Model berguna untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model adalah cetakan yang merubah bentuk input menjadi output.
Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.
Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.
Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem output menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran.
Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga.
E. Subsistem Sistem Informasi Pemasaran
1. Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)
Merupakan sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dan calon pelanggan. Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan :
Data primer dan sekunder
Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah wawancara mendalam, pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data skunder harus dibeli dan sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia diperpustakan.
2. Subsistem Intelijen Pemasaran
Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan dengan elemen-elemen tertentu dilingkungan pemsaran yang memliki tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional lainnya, pemasran juga memiliki tanggung jawab pada pemerintah dan komunitas global.
3. Subsistem Produk
Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru.
a. Siklus hidup produk
Tugas manajer pemasaran yaitu mengembangkan strategi untuk tiap unsur dalam bauran pemasaraan dan kemudian mengintegrasikan menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk.
b. Model evaluasi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
4. Subsistem Tempat
Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan pelemparan produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk. Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya.
5. Subsistem Promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
6. Subsistem Harga
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yang dihasilkan.
a. Penetuan harga berdasarkan biaya
Beberapa poerusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang diinginkan. Jika perusahaan memilki SIA yang baik, tersedia data biaya yang akurat mambuat tugas Subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.
b. Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasrakan permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap produk.
Sumber:
http://aldi-situmorang.blogspot.com/2009/12/sistem-informasi-pemasaran.html
http://budhivensius.blogspot.com/2010/04/komponen-sistem-informasi-pemasaran.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
http://yurindra.wordpress.com/analisis/sistem-informasi-pemasaran-2/
Sabtu, 05 November 2011
Sistem Pengolahan Data
SISTEM PENGOLAHAN DATA
A. Pengertian
Data adalah suatu penggambaran fakta , pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin.
Pengolahan data adalah bentuk pengolahan terhadap data untuk menbuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan agar dapat digunakan.
Sistem pengolahan data adalah sistem yang melakukan pengolahan data.
B. Fungsi dan Tujuan
Fungsi dasar Pengolahan Data :
1. Mengambil program dan data (masukan / input)
2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan
3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan
4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.
5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.
Tujuan pengolahan data adalh untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.
C. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data system informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas metode teknologis dan manual.
Menurut Buch dan Stater ada dua macam metode pengolahan data yang penting :
1. System manual ; semua operasi dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat penting seperti pensil ,kertas dan lain-lain
2. Electromechanical ; suatu gabungan dari orang dan mesin misalnya seorang pegawai yang bekerja dengan menggunakan catat kolom (posting machine).
• Methode punched equipment ; Menggunakan penggunaan semua peralatan yang digunakan disebut sebagai suatu system warkat unit (unit record system).prinsipnya adalah bahwa data mengenai data seseorang,uatu objek atau suatu peristiwa biasanya dicatat (punched) dalam suatu kartu, sejumlah kartu yang mengandung data tentang subjek yang sama ( misalnya : data gaji) digabungkan bersama membentuk suatu objek
• Methode electric computer ; suatu susunan dari alat-alat masukan suatu unit pengolahan pusat (control processing unit ) dan alat alat keluaran
D. Pengolahan Data Pada Komputer
Pengolahan data pada komputer meliputi :
1. Pengumpulan data; Sistem pengolahan data dirancang untuk mengumpulkan data yang menggambarkan tiap tindakan internal perusaahaan dan menggambarkan transaksinya dengan lingkungannya
2. Pengubahan Data; operasi pengubahan data mencakup : pengklasifikasian, penyortiran, pengkalkulasian, perekapitulasian, pembandingan
3. Penyimpanan Data ; Semua data harus disimpan disuatu tempat sampai ia diperlukan. Data tersebut disimpan dalam berbagai media penyimpanan, dan file yang disimpan disebut database.
4. Pembuatan Dokumen; Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik di dalam maupun luar perusahaan.
Yang termasuk dalam proses pengolahan data, antara lain
• verifikasi,
• pengorganisasian data,
• pencarian kembali,
• transformasi,
• penggabungan,
• pengurutan,
• perhitungan / kalkulasi
• ekstraksi data untuk membentuk informasi, dan
• pembentukan pengetah
E. Sifat Pengolahan Data
Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan area apliksi yang lain.
• Pengolahan data menjalankan tugas yang penting; Pengolahan data adalah aktivitas yang diperlukan.
• Mengikuti prosedur standar secara relative; Peraturan dan latihan yang diterima menjelaskan cara pengolahan data yang akan dilakukan.
• Menghimpun data yang detail atau lengkap.
Karena record pengolahan data menunjukan aktivitas perusahaan secara lengkap, maka ia akan jadi alat untuk merekontruksi kembali tindakan/transaksi tersebut secara urut jika record diperlukan. Kronologi itu disebut dengan audit trail.
• Mempunyai fokus historis yang paling utama.
• Memberikan informasi pemecahn masalah minimal.
F. Peranan Pemrosesan Data Dalam Pemecahan Masalah
Pengolahan data memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan dua cara. Ia menghasilkan laporan standar yang merekapitulasi kondisi keuangan perusahaan, dan ia memberikan database dari data internal yang digunakanoleh subsistem CBIS yang lain.
Pengolahan data merupakan pondasi atau dasar untuk pembuatan system pemecahan masalahyang lain, khususnya MIS dan DSS. Langkah pertama dalam memberikan dukungan computer bagi manajer untuk memecahkan masalah adalah dengan mengimplementasikan system pengolahan data dengan suara.
Sumber:
http://bowol.blogspot.com/2010/03/apa-itu-pengertian-pengolahan-data-dan.html
http://kuliah-apsi.blogspot.com/2008/09/memahami-pengolahan-data.html
http://nadiapritta.blogspot.com/2009/11/sia-sebagai-pelaksanan-tugas-pengolahan.html
http://www.docstoc.com/docs/20364360/Definisi-Data-dan-Informasi
http://yuliahernawati.students-blog.undip.ac.id/2010/03/23/data-sistem-akuisi-pengolahan-data-dan-serial-sinkron/
A. Pengertian
Data adalah suatu penggambaran fakta , pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin.
Pengolahan data adalah bentuk pengolahan terhadap data untuk menbuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan agar dapat digunakan.
Sistem pengolahan data adalah sistem yang melakukan pengolahan data.
B. Fungsi dan Tujuan
Fungsi dasar Pengolahan Data :
1. Mengambil program dan data (masukan / input)
2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan
3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan
4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.
5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.
Tujuan pengolahan data adalh untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.
C. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data system informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas metode teknologis dan manual.
Menurut Buch dan Stater ada dua macam metode pengolahan data yang penting :
1. System manual ; semua operasi dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat penting seperti pensil ,kertas dan lain-lain
2. Electromechanical ; suatu gabungan dari orang dan mesin misalnya seorang pegawai yang bekerja dengan menggunakan catat kolom (posting machine).
• Methode punched equipment ; Menggunakan penggunaan semua peralatan yang digunakan disebut sebagai suatu system warkat unit (unit record system).prinsipnya adalah bahwa data mengenai data seseorang,uatu objek atau suatu peristiwa biasanya dicatat (punched) dalam suatu kartu, sejumlah kartu yang mengandung data tentang subjek yang sama ( misalnya : data gaji) digabungkan bersama membentuk suatu objek
• Methode electric computer ; suatu susunan dari alat-alat masukan suatu unit pengolahan pusat (control processing unit ) dan alat alat keluaran
D. Pengolahan Data Pada Komputer
Pengolahan data pada komputer meliputi :
1. Pengumpulan data; Sistem pengolahan data dirancang untuk mengumpulkan data yang menggambarkan tiap tindakan internal perusaahaan dan menggambarkan transaksinya dengan lingkungannya
2. Pengubahan Data; operasi pengubahan data mencakup : pengklasifikasian, penyortiran, pengkalkulasian, perekapitulasian, pembandingan
3. Penyimpanan Data ; Semua data harus disimpan disuatu tempat sampai ia diperlukan. Data tersebut disimpan dalam berbagai media penyimpanan, dan file yang disimpan disebut database.
4. Pembuatan Dokumen; Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik di dalam maupun luar perusahaan.
Yang termasuk dalam proses pengolahan data, antara lain
• verifikasi,
• pengorganisasian data,
• pencarian kembali,
• transformasi,
• penggabungan,
• pengurutan,
• perhitungan / kalkulasi
• ekstraksi data untuk membentuk informasi, dan
• pembentukan pengetah
E. Sifat Pengolahan Data
Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan area apliksi yang lain.
• Pengolahan data menjalankan tugas yang penting; Pengolahan data adalah aktivitas yang diperlukan.
• Mengikuti prosedur standar secara relative; Peraturan dan latihan yang diterima menjelaskan cara pengolahan data yang akan dilakukan.
• Menghimpun data yang detail atau lengkap.
Karena record pengolahan data menunjukan aktivitas perusahaan secara lengkap, maka ia akan jadi alat untuk merekontruksi kembali tindakan/transaksi tersebut secara urut jika record diperlukan. Kronologi itu disebut dengan audit trail.
• Mempunyai fokus historis yang paling utama.
• Memberikan informasi pemecahn masalah minimal.
F. Peranan Pemrosesan Data Dalam Pemecahan Masalah
Pengolahan data memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan dua cara. Ia menghasilkan laporan standar yang merekapitulasi kondisi keuangan perusahaan, dan ia memberikan database dari data internal yang digunakanoleh subsistem CBIS yang lain.
Pengolahan data merupakan pondasi atau dasar untuk pembuatan system pemecahan masalahyang lain, khususnya MIS dan DSS. Langkah pertama dalam memberikan dukungan computer bagi manajer untuk memecahkan masalah adalah dengan mengimplementasikan system pengolahan data dengan suara.
Sumber:
http://bowol.blogspot.com/2010/03/apa-itu-pengertian-pengolahan-data-dan.html
http://kuliah-apsi.blogspot.com/2008/09/memahami-pengolahan-data.html
http://nadiapritta.blogspot.com/2009/11/sia-sebagai-pelaksanan-tugas-pengolahan.html
http://www.docstoc.com/docs/20364360/Definisi-Data-dan-Informasi
http://yuliahernawati.students-blog.undip.ac.id/2010/03/23/data-sistem-akuisi-pengolahan-data-dan-serial-sinkron/
Jumat, 04 November 2011
Sistem Operasi (Operating System)
SISTEM OPERASI
1. Pengertian
Sistem operasi (operating system ; OS) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak.
Sistem operasi adalah jenis terpenting dari perangkat lunak sistemsistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi boot diri.
Sistem operasi bertindak sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer. Sistem operasi yang ditemukan pada hampir semua perangkat yang berisi komputer-dari ponsel dan konsol permainan video untuk superkomputer dan server web.
Sistem operasi ditujukan kepada semua perangkat lunak yang masuk dalam satu paket dengan sistem komputer sebelum aplikasi-aplikasi perangkat lunak terinstal. Perangkat lunak sistem bertugas melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan perangkat lunak aplikasi seperti program-program pengolah kata dan peramban web.
Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem berkas. Bila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur schedule yang tepat, sehingga semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu.
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:
1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna
4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain
5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka.
2. Layanan Inti Umum
Sistem operasi yang berkembang membuat perlu menyediakan layanan network dan koneksitas internet, yang dulunya tidak menjadi layanan inti umum. Sistem Operasi juga perlu untuk menjaga kerusakan sistem komputer dari gangguan program perusak yang berasal dari komputer lainnya, seperti virus. Daftar layanan inti umum akan terus bertambah.
Program aplikasi dapat berkomunikasi dengan Sistem Operasi karena adanya Application Programming Interface/ API (Antarmuka Pemrograman Aplikasi)
3. Perkembangan Sistem Operasi
Sistem operasi-sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem umum (termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:
1. Microsoft Windows - terdiri dari Windows Desktop Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows Server 2008, Windows 7 (Seven) yang dirilis pada tahun 2009, dan Windows 8 yang akan dirilis pada tahun 2012 atau lebih lambat)).
2. Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
3. Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X versi 10.6 (Snow Leopard). Musim panas 2011 direncanakan peluncuran versi 10.7 (Lion).
Sedangkan komputer Mainframe, dan Super komputer menggunakan sistem operasi yang berbeda-beda, umumnya merupakan turunan dari sistem operasi UNIX yang dikembangkan oleh vendor seperti IBM AIX, HP/UX, dll.
4. Proses Sistem Operasi
Prosesor mengeksekusi program-program komputer. Prosesor ialah cip dalam sistem komputer yang menjalankan instruksi-instruksi pada program komputer.
Program adalah instruksi yang diberikan kepada suatu komputer. Proses adalah suatu bagian dari program yang berada pada status tertentu dalam rangkaian eksekusinya. Pada Sistem Operasi modern tidak seluruh program dimuat dalam memori, tetapi hanya satu bagian saja dari program tersebut. Dan bagian lain dari program itu tetap beristirahat di media penyimpan disk. Hanya saat dibutuhkan bagian dari program itu dimuat pada memory dan dieksekusi oleh prosesor.
Ada 3 macam status pada suatu proses, yaitu:
1. Ready, yaitu status dimana proses siap untuk dieksekusi pada giliran berikutnya
2. Running, yaitu status dimana saat ini proses sedang dieksekusi oleh prosesor
3. Blocked, yaitu status dimana proses tidak dapat dijalankan pada saat prosesor siap/bebas
5. Bahasa Pemrograman
Susunan instruksi-instruksi yang dimasukkan ke komputer disebut program, dan bahasa yang digunakan untuk penulisan program ini disebut bahasa pemrograman (programming language).
Menurut tingkatannya, bahasa pemrograman dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language)
Adalah bahasa pemrograman generasi pertama. Bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin. Biasanya yang mengerti hanyalah pembuatnya saja karena isinya programnya berupa kode-kode mesin.
2. Bahasa pemrograman tingkat menengah (middle level language)
Merupakan bahasa pemrograman dimana pengguna instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari, walaupun begitu masih sulit untuk dimengerti karena banyak menggunakan singkatan-singkatan seperti “STO” artinya simpan (STORE) dan “MOV” artinya pindahkan (MOVE). Yang tergolong dalam bahasa ini adalah assembler.
3. Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language)
Yaitu bahasa yang mempunyai ciri lebih terstruktur, mudah dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari, contoh bahasa level ini adalah: Delphi, Pascal, ORACLE, MS-SQL, Perl, Phyton, Basic, Visual Studio (Visual Basic, Visual FoxPro), Informix, C, C++, ADA, Java, PHP, ASP, XML, dan lain-lain. Bahasa seperti Java, PHP, ASP, XML biasanya digunakan untuk pemrograman pada internet, dan masih banyak lagi yang terus berkembang yang saat ini biasanya dengan ekstensi
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi
http://www.fachrifaul.net/2010/12/sistem-operasi-dan-aplikasi.html
1. Pengertian
Sistem operasi (operating system ; OS) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak.
Sistem operasi adalah jenis terpenting dari perangkat lunak sistemsistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi boot diri.
Sistem operasi bertindak sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer. Sistem operasi yang ditemukan pada hampir semua perangkat yang berisi komputer-dari ponsel dan konsol permainan video untuk superkomputer dan server web.
Sistem operasi ditujukan kepada semua perangkat lunak yang masuk dalam satu paket dengan sistem komputer sebelum aplikasi-aplikasi perangkat lunak terinstal. Perangkat lunak sistem bertugas melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan perangkat lunak aplikasi seperti program-program pengolah kata dan peramban web.
Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem berkas. Bila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur schedule yang tepat, sehingga semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu.
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:
1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna
4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain
5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka.
2. Layanan Inti Umum
Sistem operasi yang berkembang membuat perlu menyediakan layanan network dan koneksitas internet, yang dulunya tidak menjadi layanan inti umum. Sistem Operasi juga perlu untuk menjaga kerusakan sistem komputer dari gangguan program perusak yang berasal dari komputer lainnya, seperti virus. Daftar layanan inti umum akan terus bertambah.
Program aplikasi dapat berkomunikasi dengan Sistem Operasi karena adanya Application Programming Interface/ API (Antarmuka Pemrograman Aplikasi)
3. Perkembangan Sistem Operasi
Sistem operasi-sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem umum (termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:
1. Microsoft Windows - terdiri dari Windows Desktop Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows Server 2008, Windows 7 (Seven) yang dirilis pada tahun 2009, dan Windows 8 yang akan dirilis pada tahun 2012 atau lebih lambat)).
2. Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
3. Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X versi 10.6 (Snow Leopard). Musim panas 2011 direncanakan peluncuran versi 10.7 (Lion).
Sedangkan komputer Mainframe, dan Super komputer menggunakan sistem operasi yang berbeda-beda, umumnya merupakan turunan dari sistem operasi UNIX yang dikembangkan oleh vendor seperti IBM AIX, HP/UX, dll.
4. Proses Sistem Operasi
Prosesor mengeksekusi program-program komputer. Prosesor ialah cip dalam sistem komputer yang menjalankan instruksi-instruksi pada program komputer.
Program adalah instruksi yang diberikan kepada suatu komputer. Proses adalah suatu bagian dari program yang berada pada status tertentu dalam rangkaian eksekusinya. Pada Sistem Operasi modern tidak seluruh program dimuat dalam memori, tetapi hanya satu bagian saja dari program tersebut. Dan bagian lain dari program itu tetap beristirahat di media penyimpan disk. Hanya saat dibutuhkan bagian dari program itu dimuat pada memory dan dieksekusi oleh prosesor.
Ada 3 macam status pada suatu proses, yaitu:
1. Ready, yaitu status dimana proses siap untuk dieksekusi pada giliran berikutnya
2. Running, yaitu status dimana saat ini proses sedang dieksekusi oleh prosesor
3. Blocked, yaitu status dimana proses tidak dapat dijalankan pada saat prosesor siap/bebas
5. Bahasa Pemrograman
Susunan instruksi-instruksi yang dimasukkan ke komputer disebut program, dan bahasa yang digunakan untuk penulisan program ini disebut bahasa pemrograman (programming language).
Menurut tingkatannya, bahasa pemrograman dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language)
Adalah bahasa pemrograman generasi pertama. Bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin. Biasanya yang mengerti hanyalah pembuatnya saja karena isinya programnya berupa kode-kode mesin.
2. Bahasa pemrograman tingkat menengah (middle level language)
Merupakan bahasa pemrograman dimana pengguna instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari, walaupun begitu masih sulit untuk dimengerti karena banyak menggunakan singkatan-singkatan seperti “STO” artinya simpan (STORE) dan “MOV” artinya pindahkan (MOVE). Yang tergolong dalam bahasa ini adalah assembler.
3. Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language)
Yaitu bahasa yang mempunyai ciri lebih terstruktur, mudah dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari, contoh bahasa level ini adalah: Delphi, Pascal, ORACLE, MS-SQL, Perl, Phyton, Basic, Visual Studio (Visual Basic, Visual FoxPro), Informix, C, C++, ADA, Java, PHP, ASP, XML, dan lain-lain. Bahasa seperti Java, PHP, ASP, XML biasanya digunakan untuk pemrograman pada internet, dan masih banyak lagi yang terus berkembang yang saat ini biasanya dengan ekstensi
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi
http://www.fachrifaul.net/2010/12/sistem-operasi-dan-aplikasi.html
Kamis, 03 November 2011
SIKLUS HIDUP SISTEM
BAB V
SIKLUS HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
Dalam pembuatan sistem atau subsistem di butuhkan banyak pihak yang terkait, yaitu seperti Eksekutif, Komite Pengarah SIM, masing-masing mempunyai fungsi dan peranan yang penting.
Eksekutif ; menetapkan kebijakan dan membuat rencana yang mengatur pemakaian komputer.
Komite Pengarah SIM ; mengelola siklus hidup pengembangan sistem dalam perusahaan.
Fungsi Komite Pengarah SIM :
1. Menetapkan kebijakan yang memastikan dukungan komputer untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
2. Menjadi Pengendali Keuangan : berwenang memberi persetujuan bagi semua permintaan dana yang berhubungan dengan penggunaan komputer.
3. Menyelesaikan pertentangan yang timbul sehubungan dengan prioritas penggunaan komputer.
1. Tahap Perencanaan
Keuntungan pelaksanaan dari proyek CBIS :
• Menentukan lingkup proyek
• Mengenali berbagai area permasalahan
• Mengatur urutan tugas
• Memberikan dasar untuk pengendalian.
Langkah – langkah dalam Tahap Perencanaan :
1. Menyadari masalah
2. Mendefinisikan masalah.
3. Menentukan tujuan system; Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai.
4. Mengidentifikasi kendala system; Kendala-kendala yang ada penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan
5. Membuat studi kelayakan ; tinjauan sekilas pada faktor – faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan – tujuan yang diinginkan
6. Mempersiapkan usulan penelitian system; bila suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem secara menyeluruh
7. Menyetujui atau menolak penelitian proyek.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian; Sebelum penelitian sistem, SC MIS menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan.
2. Tahap Analisis
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
Langkah – langkah dalam Tahap Analisis:
1. Penelitian system
2. Mengorganisasikan tim proyek.
3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
4. Mendefinisikan kriteria kinerja system
5. Menyiapkan usulan rancangan
6. Menyetujui / menolak rancangan proyek.
3. Tahap Perancangan
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan.
Langkah – langkah dalam Tahap Rancangan :
1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci.
2. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem.
3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.
4. Memilih konfigurasi yang terbaik.
5. Menyiapkan usulan penerapan.
6. Menyetujui / menolak penerapan sistem.
4. Tahap Penerapan
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
Langkah – langkah dalam Tahap Penerapan :
1. Merencanakan penerapan.
2. Mengumumkan penerapan.
3. Mendapatkan sumber daya hardware.
4. Mendapatkan sumber daya software.
5. Menyiapkan database.
6. Menyiapkan fasilitas fisik.
7. Mendidik peserta dan user.
8. Masuk ke sistem baru.
5. Tahap Penggunaan
Langkah – langkah dalam Tahapan Penggunaan :
1. Menggunakan sistem.
2. Audit sistem.
3. Memelihara sistem, dilakukan untuk 3 alasan :
Memperbaiki kesalahan.
Menjaga kemutakhiran sistem.
Meningkatkan kinerja sistem.
PROTOTYPING
Memberikan ide bagi designer sistem maupun user potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya.
Jenis – jenis Prototype :
1. Jenis I , akan menjadi sistem opersional.
Langkah – langkahnya :
Mengidentifikasi kebutuhan user.
Mengembangkan prototype.
Menentukan apakah prototype dapat diterima.
Menggunakan prototype.
2. Jenis II
Langkah – langkahnya :
Mengadakan sistem operasional.
Menguji sistem operasional.
Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.
Menggunakan sistem operasional
Keunggulan Prototype :
o Komunikasi antar analisis system dan user membaik
o Analisis system dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user
o User berperan lebih aktif dalam pengembagan system
o Spesialis informasi dan user dapat menghemat waktu dalam mengembangkan system
o Penerapan menjadi lebih mudah karena user mengetahui apa yang diharapkan
Kelemahan Prototype :
o Ketergesaan untuk menghasilkan prototype mungkin menghasilkan jalan pintas dalam mendefinisikan masalah
o User begitu tertarik dengan prototype sehingga mereka mengharapkan sesuatu yang tidak realistis
o Prototype jenis I mungkin tidak se-efisien system yang dikodekan dalam bahasa pemrograman
o Hubungan komputer dengan manusia yang disediakan oleh peralatan prototype tertentu mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan system yang baik
RAPID APPLICATION DEVELOPMENT
Memberikan respon yang cepat pada kebutuhan user, tetapi dengan lingkup yang lebih luas.
Unsur-unsur R.A.D :
1.Manajemen
2. Manusia
3. Metodologi
4. Peralatan
COMPUTER AIDED SOFTWARE ENGINEERING (CASE)
Merupakan kategori perangkat lunak yang bertujuan mengalihkan sebagian beban kerja pengembangan system dari manusia ke komputer.
Kategori peralatan CASE :
Peralatan CASE tingkat atas, dapat dibuat oleh eksekutif perusahaan saat mereka membuat perencanaan strategis
Peralatan CASE tingkat menengah, dapat digunakan selama tahap analisis dan perancangan
Peralatan CASE tingkat bawah, digunakan selama tahap implementasi dan penggunaan untuk membantu programmer
Peralatan CASE terintegrasi, menawarkan cakupan kombinasi dari peralatan CASE tingkat atas, menengah dan bawah.
SUMBER:
http://bolacahaya.blogspot.com/2010/01/siklus-hidup-sistem.html
http://gigihsoak.wordpress.com/2010/05/24/siklus-hidup-sistem/
http://ipoen.blogspot.com/2009/06/daur-hidup-sistem-secara-umum-daur.html
http://moymargie.blogspot.com/2010/01/metodologi-siklus-hidup-sistem.html
http://www.scribd.com/doc/28593896/SIKLUS-HIDUP-SISTEM
http://94nr0.wordpress.com/2010/05/25/siklus-hidup-sistem
SIKLUS HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
Dalam pembuatan sistem atau subsistem di butuhkan banyak pihak yang terkait, yaitu seperti Eksekutif, Komite Pengarah SIM, masing-masing mempunyai fungsi dan peranan yang penting.
Eksekutif ; menetapkan kebijakan dan membuat rencana yang mengatur pemakaian komputer.
Komite Pengarah SIM ; mengelola siklus hidup pengembangan sistem dalam perusahaan.
Fungsi Komite Pengarah SIM :
1. Menetapkan kebijakan yang memastikan dukungan komputer untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
2. Menjadi Pengendali Keuangan : berwenang memberi persetujuan bagi semua permintaan dana yang berhubungan dengan penggunaan komputer.
3. Menyelesaikan pertentangan yang timbul sehubungan dengan prioritas penggunaan komputer.
1. Tahap Perencanaan
Keuntungan pelaksanaan dari proyek CBIS :
• Menentukan lingkup proyek
• Mengenali berbagai area permasalahan
• Mengatur urutan tugas
• Memberikan dasar untuk pengendalian.
Langkah – langkah dalam Tahap Perencanaan :
1. Menyadari masalah
2. Mendefinisikan masalah.
3. Menentukan tujuan system; Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai.
4. Mengidentifikasi kendala system; Kendala-kendala yang ada penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan
5. Membuat studi kelayakan ; tinjauan sekilas pada faktor – faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan – tujuan yang diinginkan
6. Mempersiapkan usulan penelitian system; bila suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem secara menyeluruh
7. Menyetujui atau menolak penelitian proyek.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian; Sebelum penelitian sistem, SC MIS menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan.
2. Tahap Analisis
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
Langkah – langkah dalam Tahap Analisis:
1. Penelitian system
2. Mengorganisasikan tim proyek.
3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
4. Mendefinisikan kriteria kinerja system
5. Menyiapkan usulan rancangan
6. Menyetujui / menolak rancangan proyek.
3. Tahap Perancangan
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan.
Langkah – langkah dalam Tahap Rancangan :
1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci.
2. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem.
3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.
4. Memilih konfigurasi yang terbaik.
5. Menyiapkan usulan penerapan.
6. Menyetujui / menolak penerapan sistem.
4. Tahap Penerapan
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
Langkah – langkah dalam Tahap Penerapan :
1. Merencanakan penerapan.
2. Mengumumkan penerapan.
3. Mendapatkan sumber daya hardware.
4. Mendapatkan sumber daya software.
5. Menyiapkan database.
6. Menyiapkan fasilitas fisik.
7. Mendidik peserta dan user.
8. Masuk ke sistem baru.
5. Tahap Penggunaan
Langkah – langkah dalam Tahapan Penggunaan :
1. Menggunakan sistem.
2. Audit sistem.
3. Memelihara sistem, dilakukan untuk 3 alasan :
Memperbaiki kesalahan.
Menjaga kemutakhiran sistem.
Meningkatkan kinerja sistem.
PROTOTYPING
Memberikan ide bagi designer sistem maupun user potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya.
Jenis – jenis Prototype :
1. Jenis I , akan menjadi sistem opersional.
Langkah – langkahnya :
Mengidentifikasi kebutuhan user.
Mengembangkan prototype.
Menentukan apakah prototype dapat diterima.
Menggunakan prototype.
2. Jenis II
Langkah – langkahnya :
Mengadakan sistem operasional.
Menguji sistem operasional.
Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.
Menggunakan sistem operasional
Keunggulan Prototype :
o Komunikasi antar analisis system dan user membaik
o Analisis system dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user
o User berperan lebih aktif dalam pengembagan system
o Spesialis informasi dan user dapat menghemat waktu dalam mengembangkan system
o Penerapan menjadi lebih mudah karena user mengetahui apa yang diharapkan
Kelemahan Prototype :
o Ketergesaan untuk menghasilkan prototype mungkin menghasilkan jalan pintas dalam mendefinisikan masalah
o User begitu tertarik dengan prototype sehingga mereka mengharapkan sesuatu yang tidak realistis
o Prototype jenis I mungkin tidak se-efisien system yang dikodekan dalam bahasa pemrograman
o Hubungan komputer dengan manusia yang disediakan oleh peralatan prototype tertentu mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan system yang baik
RAPID APPLICATION DEVELOPMENT
Memberikan respon yang cepat pada kebutuhan user, tetapi dengan lingkup yang lebih luas.
Unsur-unsur R.A.D :
1.Manajemen
2. Manusia
3. Metodologi
4. Peralatan
COMPUTER AIDED SOFTWARE ENGINEERING (CASE)
Merupakan kategori perangkat lunak yang bertujuan mengalihkan sebagian beban kerja pengembangan system dari manusia ke komputer.
Kategori peralatan CASE :
Peralatan CASE tingkat atas, dapat dibuat oleh eksekutif perusahaan saat mereka membuat perencanaan strategis
Peralatan CASE tingkat menengah, dapat digunakan selama tahap analisis dan perancangan
Peralatan CASE tingkat bawah, digunakan selama tahap implementasi dan penggunaan untuk membantu programmer
Peralatan CASE terintegrasi, menawarkan cakupan kombinasi dari peralatan CASE tingkat atas, menengah dan bawah.
SUMBER:
http://bolacahaya.blogspot.com/2010/01/siklus-hidup-sistem.html
http://gigihsoak.wordpress.com/2010/05/24/siklus-hidup-sistem/
http://ipoen.blogspot.com/2009/06/daur-hidup-sistem-secara-umum-daur.html
http://moymargie.blogspot.com/2010/01/metodologi-siklus-hidup-sistem.html
http://www.scribd.com/doc/28593896/SIKLUS-HIDUP-SISTEM
http://94nr0.wordpress.com/2010/05/25/siklus-hidup-sistem
Rabu, 02 November 2011
MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN
BAB IV
MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN
A. Definisi
Model Sistem Umum Perusahaan merupakan bentuk atau alur dari sebuah perusahaan, dimana perusahaan memiliki cara untuk mengatur dalam hal apa saja dalam kegiatan perusahaan, seperti dalam komunikasi, memperkirakan planning untuk kedepannya bagaimana dan apa saja yang harus dilakukan perusahaan dalam mencapai sebuah misinya atau tujuan dari perusahaan tersebut.
Model : merupakan abstraksi dari sesuatu yang merepresentasikan obyek atau aktifitas yang disebut entitas.
B. Jenis – Jenis Model
Model adalah rencana, representasi, atau deksripsi yang menjelaskan suatu objek, system atau konsep yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Terdapat 4 jenis Model Sistem Umum Dasar seperti:
1. Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi. Biasanya model ini berukuran lebih kecil dari aslinya.
2. Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Model ini digunakan sehari-hari.
3. Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah abstraksi garis, simbol & bentuk. Umumnya disertai dengan penjelasan naratif.
4. Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) sekarang tertuju pada model matematika. Model ini disajikan dalam rumus matematika atau persamaan.
Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.
C. Kegunaan Model
Model juga memiliki kegunaan diantaranya ialah:
1. Mempermudah Pengertian, yaitu model lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti bila elemen dan hubungannya disajikan dengan sederhana.
2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu lalu dikomunikasikan pada orang lain.
3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
D. Model Sistem Umum
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
o Arus material
o Arus personil
o Arus mesin
o Arus uang.
2. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a. Sistem Lingkaran Terbuka ; Sistem yang tidak mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
b. Sistem Lingkaran Tertutup ; Sistem yang mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
Pengendalian Manajemen ; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Pengolah Informasi ; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.
E. Pendekatan Sistem
Pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien melibatkan manajer.
Sistem Konseptual adalah sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar.2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
1. Usaha Persiapan
Memandang perusahaan sebagai suatu system
Mengenal sistem lingkungan
Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu
Mengevaluasi standar
Membandingkan output dengan standar
Mengevaluasi manajemen
Mengevaluasi pemroses informasi
Mengevaluasi input dan sumber daya input
Mengevaluasi proses
Mengevaluasi sumber daya output
3. Usaha Persiapan
Pertimbangan alternatif yang layak
Mengevaluasi berbagai solusi alternative
Memilih solusi terbaik
Menerapkan solusi
Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
F. Dimensi Informasi
Saat para manajer menentukan output yang harus disediakan para pengolah informasi, mereka mempertimbangkan 4 dimensi dasar informasi :
1. Relevansi.
2. Akurasi.
3. Ketepatan waktu.
4. Kelengkapan
Manajer adalah orang yang terbaik untuk menentukan dimensi-dimensi informasi yang ia perlukan. Jika perlu analis sistem dapat membantu manajer mendekati tugas ini secara logis.
SUMBER:
http://darkelf89.wordpress.com/2010/12/26/model-sistem-umum-perusahaan-pendekatan-sistem/
http://mohamadkemaludin.wordpress.com/2011/10/01/tugas-softskill-bab-3-model-sistem-umum-perusahaan/
http://justplaymyskateboard.blogspot.com/2010/01/model-sistem-umum-perusahaan.html
http://yangmantapajadeh.blogspot.com/2010/11/model-sistem-umum-perusahaan.html
MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN
A. Definisi
Model Sistem Umum Perusahaan merupakan bentuk atau alur dari sebuah perusahaan, dimana perusahaan memiliki cara untuk mengatur dalam hal apa saja dalam kegiatan perusahaan, seperti dalam komunikasi, memperkirakan planning untuk kedepannya bagaimana dan apa saja yang harus dilakukan perusahaan dalam mencapai sebuah misinya atau tujuan dari perusahaan tersebut.
Model : merupakan abstraksi dari sesuatu yang merepresentasikan obyek atau aktifitas yang disebut entitas.
B. Jenis – Jenis Model
Model adalah rencana, representasi, atau deksripsi yang menjelaskan suatu objek, system atau konsep yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Terdapat 4 jenis Model Sistem Umum Dasar seperti:
1. Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi. Biasanya model ini berukuran lebih kecil dari aslinya.
2. Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Model ini digunakan sehari-hari.
3. Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah abstraksi garis, simbol & bentuk. Umumnya disertai dengan penjelasan naratif.
4. Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) sekarang tertuju pada model matematika. Model ini disajikan dalam rumus matematika atau persamaan.
Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.
C. Kegunaan Model
Model juga memiliki kegunaan diantaranya ialah:
1. Mempermudah Pengertian, yaitu model lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti bila elemen dan hubungannya disajikan dengan sederhana.
2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu lalu dikomunikasikan pada orang lain.
3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
D. Model Sistem Umum
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
o Arus material
o Arus personil
o Arus mesin
o Arus uang.
2. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a. Sistem Lingkaran Terbuka ; Sistem yang tidak mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
b. Sistem Lingkaran Tertutup ; Sistem yang mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
Pengendalian Manajemen ; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Pengolah Informasi ; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.
E. Pendekatan Sistem
Pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien melibatkan manajer.
Sistem Konseptual adalah sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar.2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
1. Usaha Persiapan
Memandang perusahaan sebagai suatu system
Mengenal sistem lingkungan
Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu
Mengevaluasi standar
Membandingkan output dengan standar
Mengevaluasi manajemen
Mengevaluasi pemroses informasi
Mengevaluasi input dan sumber daya input
Mengevaluasi proses
Mengevaluasi sumber daya output
3. Usaha Persiapan
Pertimbangan alternatif yang layak
Mengevaluasi berbagai solusi alternative
Memilih solusi terbaik
Menerapkan solusi
Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
F. Dimensi Informasi
Saat para manajer menentukan output yang harus disediakan para pengolah informasi, mereka mempertimbangkan 4 dimensi dasar informasi :
1. Relevansi.
2. Akurasi.
3. Ketepatan waktu.
4. Kelengkapan
Manajer adalah orang yang terbaik untuk menentukan dimensi-dimensi informasi yang ia perlukan. Jika perlu analis sistem dapat membantu manajer mendekati tugas ini secara logis.
SUMBER:
http://darkelf89.wordpress.com/2010/12/26/model-sistem-umum-perusahaan-pendekatan-sistem/
http://mohamadkemaludin.wordpress.com/2011/10/01/tugas-softskill-bab-3-model-sistem-umum-perusahaan/
http://justplaymyskateboard.blogspot.com/2010/01/model-sistem-umum-perusahaan.html
http://yangmantapajadeh.blogspot.com/2010/11/model-sistem-umum-perusahaan.html
Selasa, 01 November 2011
bab III - Manfaat & Etika Sistem Informasi
BAB III
MANFAAT & ETIKA DARI SISTEM INFORMASI
A. Pendahuluan
Sistem informasi sangat berkaitan dengan perkembangan dunia. Penggunaan komputer di pasar internasional kini sudah tidak terbatas. Masyarakat dunia ialah masyarakat yang berbasis komputer, yang selalu menggunakan komputer dalam memecahkan permasalahan.
Globalisasi menjadi faktor perusahaan – perusahaan nasional bertransformasi menjadi perusahaan multinasional(MNC) untuk dapat menguasai dan mempengaruhi pasar. Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) raksasa berhasil membangun sistem informasi global (global information systems – GIS). Semakin banyak sistem informasi yang berkembang di dunia, maka semakin banyak pula penyimpangan yang terjadi, oleh karena itu masyarakat perlu memahami etika dalam sistem informasi serta manfaat-manfaatnya agar tidak terjadi penyalahgunaan sistem informasi.
B. Penggunaan Komputer di Pasar Internasional
a. Model Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah perusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijakan dan prosedur sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
Aktivitas setiap perusahaan dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal, dan bagi MNC lingkungannya memiliki lingkup global. MNC merupakan suatu sistem terbuka tetapi berusahan meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan. MNC membuat sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dari segi pengaruh lingkungan dan warisan administratif. Perusahaan yang berhasil membuat sistem yang cocok memiliki peluang terbaik mencapai kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko tinggi mengalami kinerja yang buruk.
Menurut William Egelhoff dari Fordham University mengidentifikasi 4 struktur yang berbeda sebagai tempat yang baik untuk mulai mempelajari pemakaian komputer di pasar internasional yaitu :
• Divisi Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions)
Anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran dan keuangan. Bidang-bidang fungsional dari anak perusahaan melapor langsung pada pasangan fungsional mereka di perusahaan induk. Dengan demikian data yang mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan tidak terdapat pada tingkat yang lebih rendah. Sehingga perencanaan strategis MNC harus dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di perusahaan induk.
• Divisi Internasional (international divisions)
Semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.
• Wilayah Geografis (geographic regions)
MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Tidak ada komunikasi antar wilayah, karena arus informasi dari tiap wilayah langsung dikoordasikan dengan staf dikantor pusat (perusahaan induk).
• Divisi Produk Sedunia (worldwide product divisions)
Perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia. Sehingga memungkin MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut.
Keempat struktur organisasi tersebut menyediakan hubungan pelaporan yang berlainan antara perusahaan induk dan anak perusahaan.
b. Strategi Bisnis Global
Strategi Bisnis MNC (Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal) dikelompokan atas empat (4) strategi, yaitu :
1. Strategi Multinasional, perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).
2. Strategi Global, pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
3. Strategi Internasional, perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
4. Strategi Transnasional, perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal.
c. Strategi GIS (Global Information System )
Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional (desentalisasi) diperlukan sejumlah tim pengembangan GIS mengerjakan tugasnya di sejumlah anak perusahaan. Jika strategi global (sentralisasi) yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya pada perusahaan induk. Jika strategi internasional (kombinasi sentralisasi dan desentralisasi) yang diikuti satu atau sejumlah tim pengembangan dapat bepergian dari perusahaan induk ke anak perusahaan. Dan bila strategi transnasional ( integrasi) yang diikuti, tim pengembangan menyertakan wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan.
Strategi ini paling sulit menyatukan seluruh MNC menjadi suatu sistem yang bekerja dengan lancar. Strategi penerapannya diantaranya :
Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis
Artinya tim pengembangan harus memperhatikan kegiatan dari awal mengenai hal penting yang berhubungan antara GIS dengan strategi bisnis. Hal-hal tersebut ialah:
o Bekerja sama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis global.
o Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.
o Menentukan strategi global GIS yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.
o Menentukan tujuan dari tiap strategi GIS.
o Mengidentifikasi aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan prioritasnya.
o Menugaskan orang-orang yang bertanggung jawabatas penerapan aplikasi tersebut
Menentukan sumber daya informasi
GIS menggunakan semua sumberdaya informasi yaitu perangkat keras, perangkat lunak, personil, data dan informasi serta fasilitas. Tugas penting yang berkaitan adalah:
o Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional
o Mengidentifikasi penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.
o Membuat spesifikasi standar perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat digunakan semua anak perusahaan.
o Membuat rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu.
o Siap menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di Negara perusahaan induk.
Menyediakan pembagian data
Dalam mencapai standarisasi operasi ditentukan oleh data daripada proses. Perencanaan GIS harus lebih fokus pada seluruh perusahaan, dengan produk akhir berupa model data perusahaan. Dalam GIS, perusahaan ialah suatu MNC dan model yang mencakup perusahaan induk dan anak perusahaan.
Lingkup perusahaan yang luas tersebut menjadikan pembuatan model data lebih sulit dibandingkan bila perusahaan hanya beroperasi di dalam negeri. Pembuatan sistem pemakaian data bersama (data sharing) mencakup beberapa tugas, seperti:
o Mengembangkan suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global.
o Membentuk satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk, dan anak perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC.
o Meneliti peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan data dan telekomunikasi.
o Berdasarkan penelitian tersebut, menentukan apakah data akan dikirimkan melintasi batas negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.
o Menerapkan database.
Memperhatikan lingkungan budaya
Pada proses pengembangan, para eksekutif MNC dan tim pengembangan multinasional harus memperhatikan masalah-masalah budaya, dengan tugas secara khusus bagi tim pengembangan, yaitu :
o Menyadari perbedaan budaya yang ada di antara negara-negara tempat anak perusahaan berada dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak.
o Membuat survey atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.
o Menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi anak perusahaan sehingga personil mereka mendapatkan keahlian di bidang yang kurang mereka kuasai dan meningkatkan keahlian di area yang mereka telah kuasai.
o Membuat program-program formal yang mempersiapkan para manajer perusahaan induk untuk bekerja sama dengan para manajer anak perusahaan,dan sebaliknya. Program tersebut harus memperhatikan maslah perbedaan budaya dan cara mengatasinya.
C. Implikasi Etis dari Sistem Informasi
a. Pengertian Moral, Etika, dan Hukum
Penggunaan teknologi informasi berkaitan dengan moral, etika dan hukum.
Moral ialah tradisi kepercayaan tentang perilaku yang benar dan salah dan berlaku secara universal.
Etika adalah suatu kepercayaan, standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat tertentu. Etika dalam penggunaan teknologi informasi ditujukan sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial dari pemanfaatan teknologi infomasi serta formulasi dan justifikasi atas kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis.
Hukum ialah peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah pada rakyat atau warga negaranya. Hukum paling mudah diiterprestasikan karena berbentuk tertulis.
b. Perlunya Budaya Etika
Hubungan antara CIO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Bila perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua perkataan dan tindakannya karena orang yang paling bertanggung jawab terhadap etika komputer adalah CIO .
Alasan pentingnya etika komputer yaitu:
- Kelenturan Logika
- Faktor Transformasi
- Faktor tidak kasat mata(nilai – nilai pemrograman, perhitungan rumit, dan penyalahgunaan yang tidak terlihat).
Etika Sistem Informasi meliputi:
- Privasi(perlindungan informasi personal seseorang)
- Pencurian Indentitas(pencurian informasi personal)
- Keakuratan Informasi(berkaitan dengan kebenaran informasi)
- Kepemilikan Informasi(berhubungan dengan siapa yang memiliki informasi tentang individu)
c. Hak Sosial dan Komputer Strategi GIS
Hak atas Komputer :
- Hak Akses
- Hak Keahlian
- Hak Spesialisasi
- Hak Pengambilan Keputusan
- Hal Informasi
SUMBER:
http://hutapeamanik.blogspot.com/2010/10/manfaat-dan-etika-dari-sistem-informasi.html
http://it-bhinamandiri.webnode.com/news/penggunaan-komputer-dipasar-internasional/
http://lamtiur.wordpress.com/2010/11/25/manfaat-dan-etika-dari-sistem-informasi/
http://murtaqicomunity.wordpress.com/2009/12/10/sistem-informasi-manajemen implikasi-etis-dari-teknologi-informasi/
http://www.lintasberita.com/Teknologi/Komputer/penggunaan-komputer-dipasar-internasional-
MANFAAT & ETIKA DARI SISTEM INFORMASI
A. Pendahuluan
Sistem informasi sangat berkaitan dengan perkembangan dunia. Penggunaan komputer di pasar internasional kini sudah tidak terbatas. Masyarakat dunia ialah masyarakat yang berbasis komputer, yang selalu menggunakan komputer dalam memecahkan permasalahan.
Globalisasi menjadi faktor perusahaan – perusahaan nasional bertransformasi menjadi perusahaan multinasional(MNC) untuk dapat menguasai dan mempengaruhi pasar. Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) raksasa berhasil membangun sistem informasi global (global information systems – GIS). Semakin banyak sistem informasi yang berkembang di dunia, maka semakin banyak pula penyimpangan yang terjadi, oleh karena itu masyarakat perlu memahami etika dalam sistem informasi serta manfaat-manfaatnya agar tidak terjadi penyalahgunaan sistem informasi.
B. Penggunaan Komputer di Pasar Internasional
a. Model Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah perusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijakan dan prosedur sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
Aktivitas setiap perusahaan dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal, dan bagi MNC lingkungannya memiliki lingkup global. MNC merupakan suatu sistem terbuka tetapi berusahan meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan. MNC membuat sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dari segi pengaruh lingkungan dan warisan administratif. Perusahaan yang berhasil membuat sistem yang cocok memiliki peluang terbaik mencapai kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko tinggi mengalami kinerja yang buruk.
Menurut William Egelhoff dari Fordham University mengidentifikasi 4 struktur yang berbeda sebagai tempat yang baik untuk mulai mempelajari pemakaian komputer di pasar internasional yaitu :
• Divisi Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions)
Anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran dan keuangan. Bidang-bidang fungsional dari anak perusahaan melapor langsung pada pasangan fungsional mereka di perusahaan induk. Dengan demikian data yang mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan tidak terdapat pada tingkat yang lebih rendah. Sehingga perencanaan strategis MNC harus dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di perusahaan induk.
• Divisi Internasional (international divisions)
Semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.
• Wilayah Geografis (geographic regions)
MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Tidak ada komunikasi antar wilayah, karena arus informasi dari tiap wilayah langsung dikoordasikan dengan staf dikantor pusat (perusahaan induk).
• Divisi Produk Sedunia (worldwide product divisions)
Perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia. Sehingga memungkin MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut.
Keempat struktur organisasi tersebut menyediakan hubungan pelaporan yang berlainan antara perusahaan induk dan anak perusahaan.
b. Strategi Bisnis Global
Strategi Bisnis MNC (Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal) dikelompokan atas empat (4) strategi, yaitu :
1. Strategi Multinasional, perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).
2. Strategi Global, pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
3. Strategi Internasional, perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
4. Strategi Transnasional, perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal.
c. Strategi GIS (Global Information System )
Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional (desentalisasi) diperlukan sejumlah tim pengembangan GIS mengerjakan tugasnya di sejumlah anak perusahaan. Jika strategi global (sentralisasi) yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya pada perusahaan induk. Jika strategi internasional (kombinasi sentralisasi dan desentralisasi) yang diikuti satu atau sejumlah tim pengembangan dapat bepergian dari perusahaan induk ke anak perusahaan. Dan bila strategi transnasional ( integrasi) yang diikuti, tim pengembangan menyertakan wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan.
Strategi ini paling sulit menyatukan seluruh MNC menjadi suatu sistem yang bekerja dengan lancar. Strategi penerapannya diantaranya :
Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis
Artinya tim pengembangan harus memperhatikan kegiatan dari awal mengenai hal penting yang berhubungan antara GIS dengan strategi bisnis. Hal-hal tersebut ialah:
o Bekerja sama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis global.
o Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.
o Menentukan strategi global GIS yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.
o Menentukan tujuan dari tiap strategi GIS.
o Mengidentifikasi aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan prioritasnya.
o Menugaskan orang-orang yang bertanggung jawabatas penerapan aplikasi tersebut
Menentukan sumber daya informasi
GIS menggunakan semua sumberdaya informasi yaitu perangkat keras, perangkat lunak, personil, data dan informasi serta fasilitas. Tugas penting yang berkaitan adalah:
o Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional
o Mengidentifikasi penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.
o Membuat spesifikasi standar perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat digunakan semua anak perusahaan.
o Membuat rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu.
o Siap menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di Negara perusahaan induk.
Menyediakan pembagian data
Dalam mencapai standarisasi operasi ditentukan oleh data daripada proses. Perencanaan GIS harus lebih fokus pada seluruh perusahaan, dengan produk akhir berupa model data perusahaan. Dalam GIS, perusahaan ialah suatu MNC dan model yang mencakup perusahaan induk dan anak perusahaan.
Lingkup perusahaan yang luas tersebut menjadikan pembuatan model data lebih sulit dibandingkan bila perusahaan hanya beroperasi di dalam negeri. Pembuatan sistem pemakaian data bersama (data sharing) mencakup beberapa tugas, seperti:
o Mengembangkan suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global.
o Membentuk satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk, dan anak perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC.
o Meneliti peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan data dan telekomunikasi.
o Berdasarkan penelitian tersebut, menentukan apakah data akan dikirimkan melintasi batas negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.
o Menerapkan database.
Memperhatikan lingkungan budaya
Pada proses pengembangan, para eksekutif MNC dan tim pengembangan multinasional harus memperhatikan masalah-masalah budaya, dengan tugas secara khusus bagi tim pengembangan, yaitu :
o Menyadari perbedaan budaya yang ada di antara negara-negara tempat anak perusahaan berada dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak.
o Membuat survey atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.
o Menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi anak perusahaan sehingga personil mereka mendapatkan keahlian di bidang yang kurang mereka kuasai dan meningkatkan keahlian di area yang mereka telah kuasai.
o Membuat program-program formal yang mempersiapkan para manajer perusahaan induk untuk bekerja sama dengan para manajer anak perusahaan,dan sebaliknya. Program tersebut harus memperhatikan maslah perbedaan budaya dan cara mengatasinya.
C. Implikasi Etis dari Sistem Informasi
a. Pengertian Moral, Etika, dan Hukum
Penggunaan teknologi informasi berkaitan dengan moral, etika dan hukum.
Moral ialah tradisi kepercayaan tentang perilaku yang benar dan salah dan berlaku secara universal.
Etika adalah suatu kepercayaan, standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat tertentu. Etika dalam penggunaan teknologi informasi ditujukan sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial dari pemanfaatan teknologi infomasi serta formulasi dan justifikasi atas kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis.
Hukum ialah peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah pada rakyat atau warga negaranya. Hukum paling mudah diiterprestasikan karena berbentuk tertulis.
b. Perlunya Budaya Etika
Hubungan antara CIO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Bila perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua perkataan dan tindakannya karena orang yang paling bertanggung jawab terhadap etika komputer adalah CIO .
Alasan pentingnya etika komputer yaitu:
- Kelenturan Logika
- Faktor Transformasi
- Faktor tidak kasat mata(nilai – nilai pemrograman, perhitungan rumit, dan penyalahgunaan yang tidak terlihat).
Etika Sistem Informasi meliputi:
- Privasi(perlindungan informasi personal seseorang)
- Pencurian Indentitas(pencurian informasi personal)
- Keakuratan Informasi(berkaitan dengan kebenaran informasi)
- Kepemilikan Informasi(berhubungan dengan siapa yang memiliki informasi tentang individu)
c. Hak Sosial dan Komputer Strategi GIS
Hak atas Komputer :
- Hak Akses
- Hak Keahlian
- Hak Spesialisasi
- Hak Pengambilan Keputusan
- Hal Informasi
SUMBER:
http://hutapeamanik.blogspot.com/2010/10/manfaat-dan-etika-dari-sistem-informasi.html
http://it-bhinamandiri.webnode.com/news/penggunaan-komputer-dipasar-internasional/
http://lamtiur.wordpress.com/2010/11/25/manfaat-dan-etika-dari-sistem-informasi/
http://murtaqicomunity.wordpress.com/2009/12/10/sistem-informasi-manajemen implikasi-etis-dari-teknologi-informasi/
http://www.lintasberita.com/Teknologi/Komputer/penggunaan-komputer-dipasar-internasional-
Jumat, 21 Oktober 2011
bab II - Teknologi Informasi Sebagai Keunggulan Kompetitif
BAB II
TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
A. PENDAHULUAN
Untuk mencapai keberhasilan, manajer menyadari akan pengaruh lingkungan perusahaan (organisasi). Perusahaan berhubungkan dengan elemen-elemen lingkungan melalui arus sumberdaya fisik maupun konseptual. Sumberdaya informasi tidak hanya sekedar data dan informasi, melainkan termasuk perangkat keras, perangkat lunak, para spesialis informasi, dan para pemakai informasi.
Kesadaran manajer bahwa informasi sebagai suatu sumberdaya strategis yaitu menetapkan kebijakan untuk menerapkan sumberdaya tersebut secara strategis dan menindaklanjutinya. Sehingga akan memberikan keyakinan bahwa kebijakan tersebut dijalankan. Aktivitas itu disebut dengan manajemen sumberdaya informasi (information resources management – IRM). IRM merupakan konsep yang mengintegrasikan konsep-konsep keunggulan kompetitif lain, yaitu CIO, SST, SPIR, dan end-user computing. Dengan demikian IRM memberikan kerangka kerja bagi pemanfaatan komputer yang efektif.
B. LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Lingkungan suatu perusahaan terdiri dari delapan elemen utama. Elemen-elemen lingkungan ini adalah organisasi atau individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan. Kedelapan elemen tersebut adalah sebagai berikut:
• Pemasok : menyediakan material, mesin, jasa, dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa
• Pelanggan : pembeli dari barang dan atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
• Serikat Pekerja : organisasi dari para pekerja perusahaan
• Masyarakat Keuangan : Lembaga-lembaga yang menyediakan sumber daya keuangan bagi perusahaan
• Pemegang Saham : pemilik yang menanamkan modalnya pada perusahaan
• Pesaing : organisasi atau perusahaan yang bersaing dengan perusahaan di pasar
• Pemerintah : mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian kebijakan dan programnya
• Masyarakat Global : wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya
Elemen-elemen tersebut di atas membentuk supersistem yang disebut masyarakat. Sumber daya mengalir antara perusahaan dengan elemen-elemen lingkungan.
C. KEUNGGULAN KOMPETITIF
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Cara untuk mencapai keunggulan kompetitif :
1. menyediakan barang dan jasa dengan harga murah
2. menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing
3. memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu
D. SUMBERDAYA INFORMASI
Perusahaan menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif pada awalnya dimulai dengan membuat hubungan komputer dengan pelanggan. EDI (Electronic Data Interchange) memberikan dasar teknologi bagi perusahaan untuk berkumpul membentuk sistem antar organisasi - IOS (Inter Organizational System). EDI menangani transmisi elektronik kepada dan dari para pelanggan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat keuangan. Arus informasi dengan elemen lainnya lebih sulit dilakukan secara elektronik, dan menggunakan hubungnan non-komputer. Arus informasi antara semua lingkungan sangat penting terhadap keunggulan kompetitif.
Adapun jenis-jenis sumberdaya informasi, yaitu :
• Perangkat keras komputer (Hardware)
• Perangkat lunak komputer (Software)
• Spesialis informasi
• Pemakai
• Fasilitas
• Database
• Informasi
Sumber daya informasi tersebut dikelola oleh CIO (Chief Information Officer), sebagai manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahliannya dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi maupun area operasi perusahaan lainnya.
CIO adalah manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalahyang berkaitan dengan sumberdaya informasi tetapi juga berbagai bidang lain dari operasi perusahaan/organisasi.
Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai CIO paling tidak dengan mengikuti saran-saran berikut :
• Alokasikan waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari bisnisnya, bukan hanya teknologinya.
• Membangun kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini. Jangan menunggu hingga diundang.
• Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
• Jelaskan biaya-biaya information systems (IS) dalam istilah-istilah bisnis.
• Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
• Jangan bersifat defensive.
Pendekatan dari perencanaan strategis sumber daya informasi diawali dengan strategy set transformation, yang kemudian menjadi strategic planning for information resources.
strategy set transformation
Langkah I : Kumpulan strategi organisasi, memuat: misi, tujuan, strategi, atribut strategi organisasi lainnya
Langkah II : Management information system strategy set, memuat: tujuan, kendala, dan strategi rancangan system
Kelemahan dari pendekatan ini area-area fungsional tidak selalu memiliki sumber daya untuk menjamin tercapainya tujuan strategis perusahaan.
strategic planning for information resources
Pendekatan ini perencanaan strategis jasa informasi dengan perencanaan strategis perusahaan dikembangkan secara bersamaan. Rencana perusahaan mencerminkan dukungan yang dapat disediakan oleh jasa informasi, dan rencana jasa informasi mencerminkan dukungan sistem di masa depan.
Isi rencana strategis sumber daya informasi:
1. tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh tiap-tiap subsistem CBIS (Computer Based information System) selama periode perncanaan
2. sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut
End User Computing
Pemakai akhir dapat digolongkan menjadi empat tingkatan berdasarkan pengetahuannya:
o menu-level end-users
o command-level end-users
o end-users programmers
o functional support personnel
Manfaat end-user computing:
o pemindahan beban kerja
o mengurangi kesenjangan komunikasi
Resiko end user computing:
o sistem yang tidak tepat sasaran
o sistem yang tidak baik rancangan dan dokumentasinya
o penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien
o hilangnya integritas data
o hilangnya keamanan
Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Beberapa Istilah yg lazim dikenal :
CEO (Chief Executifve Officer)
CFO ( Chief Financial Officer)
COO (Chief Operating Officer)
CIO ( Chief Information Officer)
E. PERENCANAAN STRATEGI PERUSAHAAN
Perencanaan Strategis sering disebut Perencanaan jangka panjang karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Manfaat dan peranan rencana strategis:
Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.
Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.
F. MANAJEMEN SUMBERDAYA INFORMASI
Manajemen sumberdaya informasi (information resources management – IRM) adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Agar perusahaan sepenuhnya dapat mencapai IRM, perlu adanya serangkaian kondisi tertentu.
Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan :
a. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul.
b. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
c. Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
d. Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
e. Rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
f. Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.
Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah, tetapi bekerja sama secara terkoordinasi. Adapun komponen dasar dalam penerapan IRM, yakni :
a. Lingkungan perusahaan
Delapan elemen lingkungan memberikan latar belakang atau pengaruh untuk mencapai keunggulan kompetitif. Para eksekutif menuadari perlunya mengelola arus sumberdaya sebagai cara untuk memenuhi sejumlah kebutuhan elemen-elemen lingkungan dalam pasar yang kompetitif.
b. Eksekutif perusahaan
CIO disertakan dalam kelompok eksekutif yang mengarahkan perusahaan mencapai tujuannya dalam bentuk perencaan strategis.
c. Bidang/area fungsional
Jasa informasi disertakan sebagai suatu bidang fungsional utama, dan setiap bidang bersama-sama mengembangkan rencana-rencana strategis yang mendukung rencana strategis perusahaan. Salah satunya adalah rencana strategis sumberdaya informasi, yang dipersiapkan oleh jasa informasi bekerja sama dengan bidang fungsional lainnya.
d. Sumberdaya informasi
Rencana strategis sumberdaya informasi menggambarkan bagaimana semua sumberdaya informasi diperoleh dan dikelola. Sebagian dipusatkan dalam jasa informasi, dan sebagian didistribusikan diseluruh perusahaan dalam area pemakai.
e. Pemakai
Data dan informasi mengalir antara sumberdaya informasi dan para pemakai. Sebagian pemakai ikut serta dalam End-User-Computing.
SUMBER:
http://blog.unm.ac.id/.../04/KONSEP-PERENCANAAN-STRATEGIS.doc
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=104937
http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/26/keunggulan-kompetitif/
http://www.bahankuliah.info/MENGGUNAKAN-TEKNOLOGI-INFORMASI-UNTUK-KEUNGGULAN-KOMPETITIF.html
http://www.slideshare.net/formatik/teknologi-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif
TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
A. PENDAHULUAN
Untuk mencapai keberhasilan, manajer menyadari akan pengaruh lingkungan perusahaan (organisasi). Perusahaan berhubungkan dengan elemen-elemen lingkungan melalui arus sumberdaya fisik maupun konseptual. Sumberdaya informasi tidak hanya sekedar data dan informasi, melainkan termasuk perangkat keras, perangkat lunak, para spesialis informasi, dan para pemakai informasi.
Kesadaran manajer bahwa informasi sebagai suatu sumberdaya strategis yaitu menetapkan kebijakan untuk menerapkan sumberdaya tersebut secara strategis dan menindaklanjutinya. Sehingga akan memberikan keyakinan bahwa kebijakan tersebut dijalankan. Aktivitas itu disebut dengan manajemen sumberdaya informasi (information resources management – IRM). IRM merupakan konsep yang mengintegrasikan konsep-konsep keunggulan kompetitif lain, yaitu CIO, SST, SPIR, dan end-user computing. Dengan demikian IRM memberikan kerangka kerja bagi pemanfaatan komputer yang efektif.
B. LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Lingkungan suatu perusahaan terdiri dari delapan elemen utama. Elemen-elemen lingkungan ini adalah organisasi atau individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan. Kedelapan elemen tersebut adalah sebagai berikut:
• Pemasok : menyediakan material, mesin, jasa, dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa
• Pelanggan : pembeli dari barang dan atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
• Serikat Pekerja : organisasi dari para pekerja perusahaan
• Masyarakat Keuangan : Lembaga-lembaga yang menyediakan sumber daya keuangan bagi perusahaan
• Pemegang Saham : pemilik yang menanamkan modalnya pada perusahaan
• Pesaing : organisasi atau perusahaan yang bersaing dengan perusahaan di pasar
• Pemerintah : mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian kebijakan dan programnya
• Masyarakat Global : wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya
Elemen-elemen tersebut di atas membentuk supersistem yang disebut masyarakat. Sumber daya mengalir antara perusahaan dengan elemen-elemen lingkungan.
C. KEUNGGULAN KOMPETITIF
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Cara untuk mencapai keunggulan kompetitif :
1. menyediakan barang dan jasa dengan harga murah
2. menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing
3. memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu
D. SUMBERDAYA INFORMASI
Perusahaan menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif pada awalnya dimulai dengan membuat hubungan komputer dengan pelanggan. EDI (Electronic Data Interchange) memberikan dasar teknologi bagi perusahaan untuk berkumpul membentuk sistem antar organisasi - IOS (Inter Organizational System). EDI menangani transmisi elektronik kepada dan dari para pelanggan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat keuangan. Arus informasi dengan elemen lainnya lebih sulit dilakukan secara elektronik, dan menggunakan hubungnan non-komputer. Arus informasi antara semua lingkungan sangat penting terhadap keunggulan kompetitif.
Adapun jenis-jenis sumberdaya informasi, yaitu :
• Perangkat keras komputer (Hardware)
• Perangkat lunak komputer (Software)
• Spesialis informasi
• Pemakai
• Fasilitas
• Database
• Informasi
Sumber daya informasi tersebut dikelola oleh CIO (Chief Information Officer), sebagai manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahliannya dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi maupun area operasi perusahaan lainnya.
CIO adalah manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalahyang berkaitan dengan sumberdaya informasi tetapi juga berbagai bidang lain dari operasi perusahaan/organisasi.
Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai CIO paling tidak dengan mengikuti saran-saran berikut :
• Alokasikan waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari bisnisnya, bukan hanya teknologinya.
• Membangun kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini. Jangan menunggu hingga diundang.
• Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
• Jelaskan biaya-biaya information systems (IS) dalam istilah-istilah bisnis.
• Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
• Jangan bersifat defensive.
Pendekatan dari perencanaan strategis sumber daya informasi diawali dengan strategy set transformation, yang kemudian menjadi strategic planning for information resources.
strategy set transformation
Langkah I : Kumpulan strategi organisasi, memuat: misi, tujuan, strategi, atribut strategi organisasi lainnya
Langkah II : Management information system strategy set, memuat: tujuan, kendala, dan strategi rancangan system
Kelemahan dari pendekatan ini area-area fungsional tidak selalu memiliki sumber daya untuk menjamin tercapainya tujuan strategis perusahaan.
strategic planning for information resources
Pendekatan ini perencanaan strategis jasa informasi dengan perencanaan strategis perusahaan dikembangkan secara bersamaan. Rencana perusahaan mencerminkan dukungan yang dapat disediakan oleh jasa informasi, dan rencana jasa informasi mencerminkan dukungan sistem di masa depan.
Isi rencana strategis sumber daya informasi:
1. tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh tiap-tiap subsistem CBIS (Computer Based information System) selama periode perncanaan
2. sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut
End User Computing
Pemakai akhir dapat digolongkan menjadi empat tingkatan berdasarkan pengetahuannya:
o menu-level end-users
o command-level end-users
o end-users programmers
o functional support personnel
Manfaat end-user computing:
o pemindahan beban kerja
o mengurangi kesenjangan komunikasi
Resiko end user computing:
o sistem yang tidak tepat sasaran
o sistem yang tidak baik rancangan dan dokumentasinya
o penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien
o hilangnya integritas data
o hilangnya keamanan
Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Beberapa Istilah yg lazim dikenal :
CEO (Chief Executifve Officer)
CFO ( Chief Financial Officer)
COO (Chief Operating Officer)
CIO ( Chief Information Officer)
E. PERENCANAAN STRATEGI PERUSAHAAN
Perencanaan Strategis sering disebut Perencanaan jangka panjang karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Manfaat dan peranan rencana strategis:
Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.
Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.
F. MANAJEMEN SUMBERDAYA INFORMASI
Manajemen sumberdaya informasi (information resources management – IRM) adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Agar perusahaan sepenuhnya dapat mencapai IRM, perlu adanya serangkaian kondisi tertentu.
Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan :
a. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul.
b. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
c. Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
d. Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
e. Rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
f. Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.
Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah, tetapi bekerja sama secara terkoordinasi. Adapun komponen dasar dalam penerapan IRM, yakni :
a. Lingkungan perusahaan
Delapan elemen lingkungan memberikan latar belakang atau pengaruh untuk mencapai keunggulan kompetitif. Para eksekutif menuadari perlunya mengelola arus sumberdaya sebagai cara untuk memenuhi sejumlah kebutuhan elemen-elemen lingkungan dalam pasar yang kompetitif.
b. Eksekutif perusahaan
CIO disertakan dalam kelompok eksekutif yang mengarahkan perusahaan mencapai tujuannya dalam bentuk perencaan strategis.
c. Bidang/area fungsional
Jasa informasi disertakan sebagai suatu bidang fungsional utama, dan setiap bidang bersama-sama mengembangkan rencana-rencana strategis yang mendukung rencana strategis perusahaan. Salah satunya adalah rencana strategis sumberdaya informasi, yang dipersiapkan oleh jasa informasi bekerja sama dengan bidang fungsional lainnya.
d. Sumberdaya informasi
Rencana strategis sumberdaya informasi menggambarkan bagaimana semua sumberdaya informasi diperoleh dan dikelola. Sebagian dipusatkan dalam jasa informasi, dan sebagian didistribusikan diseluruh perusahaan dalam area pemakai.
e. Pemakai
Data dan informasi mengalir antara sumberdaya informasi dan para pemakai. Sebagian pemakai ikut serta dalam End-User-Computing.
SUMBER:
http://blog.unm.ac.id/.../04/KONSEP-PERENCANAAN-STRATEGIS.doc
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=104937
http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/26/keunggulan-kompetitif/
http://www.bahankuliah.info/MENGGUNAKAN-TEKNOLOGI-INFORMASI-UNTUK-KEUNGGULAN-KOMPETITIF.html
http://www.slideshare.net/formatik/teknologi-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif
Senin, 10 Oktober 2011
PENGANTAR SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
BAB I
PENGANTAR SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
A. Pendahuluan
Sistem informasi / lanskap aplikasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika.
SI dapat dikategorikan dalam empat bagian:
1. Sistem Informasi Manajemen
2. Sistem Pendukung Keputusan
3. Sistem Informasi Eksekutif
4. Sistem Pemrosesan Transaksi
B. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Akuntansi Manajemen adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
C. Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
• Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
• Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan system
• Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
• Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
• Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
• Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
• Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
• Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
• Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
D. Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasa
E. Tujuan Umum
o Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
o Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
o Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
F. Manajemen dan Elemen Sumberdaya Informasi
Manajemen informasi
Manajer mengelola lima jenis sumberdaya, yaitu Manusia, Material, Mesin (termasuk fasilitas dan energi), Uang dan informasi (termasuk data). Tugas manajer adalah bagaimana mengelola sumberdaya ini agar dapat digunakan secara efektif.
Empat jenis sumberdaya yang pertama memiliki wujud, ada secara fisik, dan dapat disentuh. Sumberdaya ini disebut sumberdaya fisik. Sumber daya yang terakhir, informasi, memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuknya, disebut sumberdaya konseptual.
Elemen dalam Manajemen Sumber Daya Informasi
- Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat di capai melalui sumber daya informasi yang unggul.
- Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
- Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak
- Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
- Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.
G. KONSEP MANAJEMEN SUMBERDAYA INFORMASI
Sumberdaya informasi jauh melampaui informasi itu sendiri. Hal tersebut karena adanya bentuk dasar untuk mengelola semua sumberdaya informasi. Manajemen sumberdaya informasi (information resources management – IRM) adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
Meskipun seorang pemakai individu dapat mempraktekan IRM, pendekatan paling efektif bagi perusahaan adalah mengembangkan rencana formal yang harus diikuti setiap orang. Agar perusahaan sepenuhnya dapat mencapai IRM, perlu adanya serangkaian kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi :
• Menyadari bahwa keunggulan kompetitif akan tercapai melalui SD informasi yang unggul;
Melalui pengelolaan sumberdaya informasi akan mencapai keunggulan kompetitif atas pesaingnya.
• Menyadari bahwa jasa informasi bidang fungsional utama;
Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan bidang fungsional utama lainnya, seperti keuangan, dan pemasaran.
• Menyadari bahwa CIO adalah eksekutif puncak;
CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan pada pemecahan masalah yang mempengaruhi seluruh operasi perusahaan (bukan hanya operasi jasa informasi). Hal tersebut ditunjukkan dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.
• Memperhatikan SD informasi dalam membuat perencanaan strategis;
Para eksekutif yang terlibat dalam perencanaan strategis perusahaan, mereka memperhatikan sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.
• Rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi;
Terdapat rencana formal untuk memperoleh dan mengelola sumberdaya informasi. Sumberdaya tersebut harus mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.
• Adanya strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing;
Rencana strategis sumberdaya informasi membahas cara membuat sumberdaya informasi tersedia bagi pemakai akhir, dan tetap mempertahankan pegendalian atas sumberdaya tersebut.
Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah, tetapi bekerja sama secara terkoordinasi. Adapun komponen dasar dalam penerapan IRM, yakni :
a. Lingkungan perusahaan;
Delapan elemen lingkungan memberikan latar belakang atau pengaruh untuk mencapai keunggulan kompetitif. Para eksekutif menuadari perlunya mengelola arus sumberdaya sebagai cara untuk memenuhi sejumlah kebutuhan elemen-elemen lingkungan dalam pasar yang kompetitif.
b. Eksekutif perusahaan;
CIO disertakan dalam kelompok eksekutif yang mengarahkan perusahaan mencapai tujuannya dalam bentuk perencaan strategis.
c. Bidang/area fungsional;
Jasa informasi disertakan sebagai suatu bidang fungsional utama, dan setiap bidang bersama-sama mengembangkan rencana-rencana strategis yang mendukung rencana strategis perusahaan. Salah satunya adalah rencana strategis sumberdaya informasi, yang dipersiapkan oleh jasa informasi bekerja sama dengan bidang fungsional lainnya.
d. Sumberdaya informasi;
Rencana strategis sumberdaya informasi menggambarkan bagaimana semua sumberdaya informasi diperoleh dan dikelola. Sebagian dipusatkan dalam jasa informasi, dan sebagian didistribusikan diseluruh perusahaan dalam area pemakai.
e. Pemakai;
Data dan informasi mengalir antara sumberdaya informasi dan para pemakai. Sebagian pemakai ikut serta dalam End-User-Computing.
Panduan :
http://duniabaca.com/pengertian-dan-manfaat-sim-sistem-informasi-manajemen.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi_manajemen
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
http://sitinurhidayat.blogspot.com/2010/10/konsep-sistem-informasi-manajemen.html
PENGANTAR SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
A. Pendahuluan
Sistem informasi / lanskap aplikasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika.
SI dapat dikategorikan dalam empat bagian:
1. Sistem Informasi Manajemen
2. Sistem Pendukung Keputusan
3. Sistem Informasi Eksekutif
4. Sistem Pemrosesan Transaksi
B. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Akuntansi Manajemen adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
C. Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
• Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
• Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan system
• Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
• Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
• Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
• Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
• Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
• Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
• Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
D. Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasa
E. Tujuan Umum
o Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
o Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
o Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
F. Manajemen dan Elemen Sumberdaya Informasi
Manajemen informasi
Manajer mengelola lima jenis sumberdaya, yaitu Manusia, Material, Mesin (termasuk fasilitas dan energi), Uang dan informasi (termasuk data). Tugas manajer adalah bagaimana mengelola sumberdaya ini agar dapat digunakan secara efektif.
Empat jenis sumberdaya yang pertama memiliki wujud, ada secara fisik, dan dapat disentuh. Sumberdaya ini disebut sumberdaya fisik. Sumber daya yang terakhir, informasi, memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuknya, disebut sumberdaya konseptual.
Elemen dalam Manajemen Sumber Daya Informasi
- Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat di capai melalui sumber daya informasi yang unggul.
- Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
- Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak
- Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
- Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.
G. KONSEP MANAJEMEN SUMBERDAYA INFORMASI
Sumberdaya informasi jauh melampaui informasi itu sendiri. Hal tersebut karena adanya bentuk dasar untuk mengelola semua sumberdaya informasi. Manajemen sumberdaya informasi (information resources management – IRM) adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
Meskipun seorang pemakai individu dapat mempraktekan IRM, pendekatan paling efektif bagi perusahaan adalah mengembangkan rencana formal yang harus diikuti setiap orang. Agar perusahaan sepenuhnya dapat mencapai IRM, perlu adanya serangkaian kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi :
• Menyadari bahwa keunggulan kompetitif akan tercapai melalui SD informasi yang unggul;
Melalui pengelolaan sumberdaya informasi akan mencapai keunggulan kompetitif atas pesaingnya.
• Menyadari bahwa jasa informasi bidang fungsional utama;
Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan bidang fungsional utama lainnya, seperti keuangan, dan pemasaran.
• Menyadari bahwa CIO adalah eksekutif puncak;
CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan pada pemecahan masalah yang mempengaruhi seluruh operasi perusahaan (bukan hanya operasi jasa informasi). Hal tersebut ditunjukkan dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.
• Memperhatikan SD informasi dalam membuat perencanaan strategis;
Para eksekutif yang terlibat dalam perencanaan strategis perusahaan, mereka memperhatikan sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.
• Rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi;
Terdapat rencana formal untuk memperoleh dan mengelola sumberdaya informasi. Sumberdaya tersebut harus mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.
• Adanya strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing;
Rencana strategis sumberdaya informasi membahas cara membuat sumberdaya informasi tersedia bagi pemakai akhir, dan tetap mempertahankan pegendalian atas sumberdaya tersebut.
Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah, tetapi bekerja sama secara terkoordinasi. Adapun komponen dasar dalam penerapan IRM, yakni :
a. Lingkungan perusahaan;
Delapan elemen lingkungan memberikan latar belakang atau pengaruh untuk mencapai keunggulan kompetitif. Para eksekutif menuadari perlunya mengelola arus sumberdaya sebagai cara untuk memenuhi sejumlah kebutuhan elemen-elemen lingkungan dalam pasar yang kompetitif.
b. Eksekutif perusahaan;
CIO disertakan dalam kelompok eksekutif yang mengarahkan perusahaan mencapai tujuannya dalam bentuk perencaan strategis.
c. Bidang/area fungsional;
Jasa informasi disertakan sebagai suatu bidang fungsional utama, dan setiap bidang bersama-sama mengembangkan rencana-rencana strategis yang mendukung rencana strategis perusahaan. Salah satunya adalah rencana strategis sumberdaya informasi, yang dipersiapkan oleh jasa informasi bekerja sama dengan bidang fungsional lainnya.
d. Sumberdaya informasi;
Rencana strategis sumberdaya informasi menggambarkan bagaimana semua sumberdaya informasi diperoleh dan dikelola. Sebagian dipusatkan dalam jasa informasi, dan sebagian didistribusikan diseluruh perusahaan dalam area pemakai.
e. Pemakai;
Data dan informasi mengalir antara sumberdaya informasi dan para pemakai. Sebagian pemakai ikut serta dalam End-User-Computing.
Panduan :
http://duniabaca.com/pengertian-dan-manfaat-sim-sistem-informasi-manajemen.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi_manajemen
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
http://sitinurhidayat.blogspot.com/2010/10/konsep-sistem-informasi-manajemen.html
Selasa, 03 Mei 2011
Kisah Sukses Pengusaha Aksesories _ Kewirausahaan
Kisah Sukses Pengusaha Aksesories
M.Rizal dan Ika adalah salah satu contoh pasangan suami istri yang berwirausaha. Usaha yang mereka lakukan adalah menjual aksesories. Usahanya mulai dirintis sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya usaha ini dilakukan dengan kerja sama bersama orang tuanya. Tapi setahun belakangan ini mereka mulai untuk berjalan sendiri dengan usahanya.
Bermodal dari penghasilan usahanya yang lalu, mereka melanjutkan usahanya kembali yaitu menjual aksesories. Mereka berjualan hanya setiap hari Minggu di Jl. Raya Pemda Bogor. Pasar mingguan ini memang sangat ramai dikunjungi. Oleh karena itu mereka memilih untuk berjualan disana.
Aksesories yang mereka jual umumnya adalah aksesories untuk wanita. Banyak variasi yang mereka tawarkan. Dengan bentuk dan warnanya yang unik dan menarik dapat membuat banyak pengunjung yang membelinya.
Setiap kali berjualan, mereka dapat memperoleh penghasilan minimal bisa mencapai Rp 300.000, namun jika lagi banyak pembeli bisa mencapai Rp 500.000 dalam 1 hari itu. Omset yang besar membuat mereka lebih memvariasikan aksesories yang mereka jual. Dan usaha itu masih berlanjut sampai sekarang ini.
M.Rizal dan Ika adalah salah satu contoh pasangan suami istri yang berwirausaha. Usaha yang mereka lakukan adalah menjual aksesories. Usahanya mulai dirintis sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya usaha ini dilakukan dengan kerja sama bersama orang tuanya. Tapi setahun belakangan ini mereka mulai untuk berjalan sendiri dengan usahanya.
Bermodal dari penghasilan usahanya yang lalu, mereka melanjutkan usahanya kembali yaitu menjual aksesories. Mereka berjualan hanya setiap hari Minggu di Jl. Raya Pemda Bogor. Pasar mingguan ini memang sangat ramai dikunjungi. Oleh karena itu mereka memilih untuk berjualan disana.
Aksesories yang mereka jual umumnya adalah aksesories untuk wanita. Banyak variasi yang mereka tawarkan. Dengan bentuk dan warnanya yang unik dan menarik dapat membuat banyak pengunjung yang membelinya.
Setiap kali berjualan, mereka dapat memperoleh penghasilan minimal bisa mencapai Rp 300.000, namun jika lagi banyak pembeli bisa mencapai Rp 500.000 dalam 1 hari itu. Omset yang besar membuat mereka lebih memvariasikan aksesories yang mereka jual. Dan usaha itu masih berlanjut sampai sekarang ini.
DATA 5 ORANG SUKSES _ KEWIRAUSAHAAN
No Nama Jenis Kelamin Usia (Tahun) Jenis Usaha Alamat
Pengusaha Pegawai
1. Edwin M. L 32 Chief Officer Depok 2
2. M. Rizal L 27 Toko Accecories Depok 2
3. Ika P 26 Toko Accecories Depok 2
4. Yefrizal L 35 Pelayaran Depok 2
5. Susilawati P 32 Karyawan Depok 2
Pengusaha Pegawai
1. Edwin M. L 32 Chief Officer Depok 2
2. M. Rizal L 27 Toko Accecories Depok 2
3. Ika P 26 Toko Accecories Depok 2
4. Yefrizal L 35 Pelayaran Depok 2
5. Susilawati P 32 Karyawan Depok 2
DATA KELOMPOK KUMPULAN ORANG SUKSES
No Nama Jenis Kelamin Usia (Tahun) Jenis Usaha Alamat
Pengusaha Pegawai
1. Ronal L 37 Toko Beras Cibinong
2. Edward L 40 Peternak Ikan Cibinong
3. Muharam L 35 Pabrik Mie Cibinong
4. Rudi L 39 Peg. BCA Cibinong
5. Anton L 37 Penjual Sembako Cibinong
6. Edwin M. L 32 Chief Officer Depok 2
7. M. Rizal L 27 Toko Accecories Depok 2
8. Ika P 26 Toko Accecories Depok 2
9. Yefrizal L 35 Pelayaran Depok 2
10. Susilawati P 32 Karyawan Depok 2
11. Sumono L 46 PNS Depok
12. Zurfan L 49 Agen Beras Depok
13. Herman L 39 Agen Sembako Depok
14. U’us L 53 Pedagang Burung Hias Depok
15. Lina P 25 PNS Depok
TOTAL L = 80%
P = 20% T = 552/15
=37 T = 9/15*100%
= 60% T = 6/15*100%
= 40%
DATA KELOMPOK
KUMPULAN ORANG SUKSES
Kelompok 5 :
1. Dwi Siti Febriatna 42209477
2. Rini Rosmiati 40209777
3. Susi Andesriani 42209214
Kelas : 2 DA 02
Pengusaha Pegawai
1. Ronal L 37 Toko Beras Cibinong
2. Edward L 40 Peternak Ikan Cibinong
3. Muharam L 35 Pabrik Mie Cibinong
4. Rudi L 39 Peg. BCA Cibinong
5. Anton L 37 Penjual Sembako Cibinong
6. Edwin M. L 32 Chief Officer Depok 2
7. M. Rizal L 27 Toko Accecories Depok 2
8. Ika P 26 Toko Accecories Depok 2
9. Yefrizal L 35 Pelayaran Depok 2
10. Susilawati P 32 Karyawan Depok 2
11. Sumono L 46 PNS Depok
12. Zurfan L 49 Agen Beras Depok
13. Herman L 39 Agen Sembako Depok
14. U’us L 53 Pedagang Burung Hias Depok
15. Lina P 25 PNS Depok
TOTAL L = 80%
P = 20% T = 552/15
=37 T = 9/15*100%
= 60% T = 6/15*100%
= 40%
DATA KELOMPOK
KUMPULAN ORANG SUKSES
Kelompok 5 :
1. Dwi Siti Febriatna 42209477
2. Rini Rosmiati 40209777
3. Susi Andesriani 42209214
Kelas : 2 DA 02
Selasa, 08 Maret 2011
PERENCANAAN ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN
PERENCANAAN ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN
A. Karakteristik Umum Perencanaan
Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang di prediksi terlebih dahulu.
Tujuan Perencanaan
Tujuan yang mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidak efisienan.
Ada dua maksud dari tujuan perencanaan, yaitu :
a. Perlindungan
Meminimisasi resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan.
b. Kesepakatan
Meningkatkan tingkat keberhasilan dalam organisasi.
Kerugian dan Keuntungan Perencanaan
Program perencanaan mempunyai banyak keuntungan, yaitu :
a. Membantu Wirausahawan Berorientasi ke Masa Depan
Wirausahawan dipaksa untuk melihat keeluar dari masalah hariannya yang normal untuk memproyaksikan apa yang akan mereka hadapi di masa mendatang.
b. Koordinasi Keputusan
Keputusan hendaknya tidak dibuat sekarang tanp[a adanya gagasan tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat sekarang. Fungsi perencanaan bisa membantu wirausahawan dalam usahanya mengkoordinasikan keputusan.
c. Perencanaan Menekankan Tujuan Operasional
Tujuan organisasi adalah perencanaan, wirausahawan secara konstan di ingatkan dengan apa yang ingin dicapai organisasi mereka.
Jika funsi perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik dalam organisasi, mungkin akan menimbulkan kerugian-kerugian. Penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen. Manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang digunakan untuk fungsi manajemen lainnya seperti pengorganisasian, mempengaruhi, dan pengawasan.
B. Jenis-Jenis Perencanaan
Aktivitas perencanaan bisa di bagi menjadi dua, yaitu :
a. Perencanaan Strategis
Adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. Wirausahawan memandang organisasi sebagai satu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukanyan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
• Definisi Strategis
Adalah suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasi jangka panjang. Strategi adalah hasil akhir dari perencanaan strategis. Agar strategi bisa berdaya guna , ia harus konsisten dengan tujuan organisasional yang pada akhirnya harus konsisten dengan maksud organisasional.
• Manajemen Strategi
Walaupun perumusan strategi adalah salah satu langkah dalam proses manajemen strategis, perumusan strategi lebih banyak mendapatkan perhatian dalam literatur manajemen dibandingkan proses lainnya.
• Pertanyaan dalam Merumuskan Strategi
Apakah tujuan dan maksud dari organisasi itu? Jawaban pertanyaan ini adalah memberitahukan kearah mana organisasi tersebut diarahkan. Strategi yang tepat guna mencerminkan maksud dan tujuan organisasi.
Kemankah organisasi ini akan diarahkan? Jawabannya dalah bisa dengan memberitahukan pada wirausahawan apakah organisasi sedang mencapai tujuannya, jika iya, apakah tingkat kemajuan ke arah pencapaian tujuan tersebut memuaskan atau tidak.
Dengan jenis kondisi lingkungan apa organisasi tersebut mempunyai keberadaan? Baik lingkungan internal dan eksterbal, maupun faktor-faktor di dalam dan diluar organisasi, termasuk apa yang ditanyakan oleh pertanyaan ini. Jawabannya bisa membantu wirausahawan didalam menetapkan kekuatan, kelemahan, masalah-masalah, dan kesempatan organisasi yang ada.
b. Perencanaan Taktis
Adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagi bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.
Wirausahawan memerlukan perencanaan strategis maupun taktis, tetapi kedua program tersebut harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan. Perencanaan taktis hendaknya dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek untuk membantu mencapai tujuan jangka panjang yang ditentukan dengan perencanaan strategis.
C. Perencanaan dan Tingkat Manajemen
Manajemen adalah puncak dari suatu organisasi, mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak. Walaupun semua tingkat manajemen terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat atas biasanya menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak dibandingkan manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat bawah biasanya lebih terlibat dengan kegiatan operesional dan organisasi, dan karenanya mempunyai waktu lebih sedikit dalam proses perencanaan dibanding dengan manajemen tingkat atas. Manajemen menengah biasanya menggunakan waktu lebih sedikit dibanding manajemen tingkat atas.
a. Langkah-Langkah Dalam Proses Perencanaan
Proses perencanaan mengandung enam langkah, yaitu :
Menyatakan Tujuan Organisasi
Suatu pernyataan tujuan yang jelas perlu, bagi dimulainya suatu perencanaan, karena perencanaan dipusatkan pada bagaimana sistem manajemen akan mencapai tujuan tersebut.
Memilih Bernagai Cara Alternatif Untuk Mencapai Tujuan
Tujuan organisasional dinyatakan dengan jelas, wirausahawan hendaknya memuat sebanyak mungkin alternatif yang tersedia untuk mencapai tujuan tsb.
Mengembangkan Premis Yang Menjadi Dasar Alternatif
Kelayakan penggunaan setiap alternatif untuk mencapai tujuan organisasional ditentukan dengan premis atau asumsi atsa mana alternatif tersebut didasarkan.
Memilih Alternatif Terbaik Untuk Mencapai Tujuan
Suatu evaluasi alternative harus memasukkan evaluasi premis atas mana alternative tersebut didasarkan.
Pengembangan Rencana Berdasarkan Alternatif Yang Dipilih
Sesudah alternative dipilih, wirausahawan sesungguhnya mulai mengembangkan rencana-rencananya.
Memfungsikan Rencana-Rencana ke dalam Tindakan-tindakan
Sekali rencana telah dikembangkan, rencana tersebut siap difungsikan ke dalam tindakan-tindakan.
D. Pendekatan –Pendekatan Dalam Perencanaan
Tiga pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksankan funsi perencanaan adalah :
Pendekatan Probabilitas Tinggi
Pendekatan probabilitas tinggi perencanan didasarkan pada filsafat bahwa seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi tidak bias mencapai keberhasilan. Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditunjukkan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bias diterima.
Pendekatan maksimasi
Pendekatan maksimasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Perencana biasanya menggunakan maksimasi dan secara konstan menggunakan teknik kuantitatif dan paling banyak digunakan adalah model matematis. Perencana membangun model otomatis dari system yang mereka rencanakan dan mendasarkan model tersebut bereaksi dengan perubahan dari luar. Melalui penggunaan model tersebut dn teknis matematis lainnya, perencana pendekatan makimasi mencoba untuk:
1. meminimasi sumber daya yang digunakan untuk mendapat tingkat prestasi (performance) tertentu
2. memaksimumkan prestasi yang bisa dicapai dengan sumber daya yang diharapkan tersedia
3. mendapat keseimbangan biaya (sumber daya yang dikonsumsi) dan manfaat (prestasi) yang terbaik
Pendekatan maksimasi perencanaan seperti pendekatan probabilitas tinggi yang mempunyai keutungan dan kerugian. Keuntungan adalah pendekatan ini secara kontinyu menekankan padapencapaian kuntungan potensial penuh dari organisasi dn mengunakan teknik kuantitatif yang canggih untuk mengembangkan rencananya. Kerugian pendekatan ini yaitu biasanya memperlakukan komponen organisasi sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan bisa diprediksi.
Pendekatan adaptasi
Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri denga variabel eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa suatu ketidak mampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan orgnisasi.
Perencana yang menggunakan pendekatan ini yaitu:
1. melihat perubahan organisasional yang tidak bisa dihindari
2. memusatkan diri pada antisipasi perubahan masa depan
3. menentukan, melalui analisa organisasional, bagaimana memodifikasi organisasi ketika tiba saat untuk berubah
Keuntungan pendekatan adaptasi yaitu dfokuskan pada lingkungan eksternal dan internal dari organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional. Tanpa memandang pendekatan perencanaan yang digunakan, analisa lingkungan adlah perlu agar orgnisasi tetap mempunyai keberadaan. Kerugian pendekatan ini termasuk penekanan yang kurang pada tujuan organisasi dibanding dengan pendekatan probabilitas tinggi dan pendekatan adaptasi dan kemungkinan bahwa analisa orgnisasi dan perubahan yang dihasilkan lenih merupakan akhir dari perencanaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan.
Pendekatan mana yang harus digunakan
Pendekatan perencanaan yng sebaiknya digunakan oleh wirausahawan mungkin merupakan bauran atau kombinasi dari pendekatan probabilitas tinggi, maksimasi dan adaptasi. Tiap pendekatan sebaiknya digunakan secara sistematis untuk berhubungan dengan berbagai faktor yang berkaitan dalam organisasi. Kombinasi pendekatan ini menekankan keuntungan dan meminimisasi kerugian dari tiap pendekatan.
Perencanaan bisnis
Dalam bisnis terdapat dua macam kegiatan perencanaan. Pertama, kegiatan-kegiatan kewirausahaan yang mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kontak dengan para bankir, akuntan, pengacara dan orang-orang lain yang membantu dalam aspek finansial dan hukum dari bisnis. Memperoleh survai-survai pemasaran, merasakan riset produk dn merancang anggaran, semua ini merupakan aspek-aspek kewirausahaan perencanaan bisnis. Kedua, terdapat aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin yang meliputi persiapan laporan keuangan bulanan, memonitor dan merevisi anggaran, memanajemeni arus produksi serta memasarkan produk dan jasa.
E. RENCANA RENCANA
Definisi
Yaitu suatu tindakan tertentu yang untuk membantu organisasi mencapai tujuan. Perencanaan, proses evaluasi semua informasi yang relevan dan penilaian perkembangan masa depan yang mungkin, menghasilkan suatu perencanaan mengenai arah tindakan yang direkomendasikan suatu rencana. Tanpa memandang pentingnya intuisi yang berhubungan dengan pengalaman dari wirausahawan, tindakan dan strategi manajemen yang diharapkan berhasil umumnya didasarkan pada reason.
Dimensi besar dalam sutu rencana:
1. Perulangan : menguraikan jangka suatu rencana yang digunakan dari waktu ke waktu. Beberapa rencana khususnya dirancang untuk satu situasi tertentu yang relatif berjangka pendek. Rencana dari jenis ini pada dasarnya tidak berulang-ulang. Beberapa rencana dirancang untuk digunakan dari waktu ke waktu dan dirancang secara kontinyu pada jangka panjang.
2. Waktu : jangka periode waktu yang diliputi oleh suatu rencana. Rencana strategis adalah rencana janka panjang, sementara taktis meliputi periode waktu yang relatif pendek.
3. Jangkauan : menguraikan dari sistem manajemen total dalam mana rencana tersebut ditujukan. Semakin besar bagian sistem manajemen oleh suatu rencana, semakin luas jangkauan dari rencana tersebut.
4. Tingkatan : menunjukan tingkatan organisasi dimana rencana tersebut ditujukan. Rencana tingkat atas atau puncak adalah rencana yang dirancang untuk tingkatan manejemen puncak. Rencana tingkat menengah dan bawah dirancang masing-masing untuk manajemen tingkat menengah dan bawah.
F. JENIS JENIS RENCANA
Dengan menggunakan dimensi perulangan sebagai pedoman, rencana-rencana organisasional dibagi menjadi dua tipe yaitu rencana tetap dan rencana sekali pakai. Rencana tetap digunakan berulang-ulang karena rencana ini difokuskan pada situasi organisasional yang terjadi berulang-ulang. Rencana sekali pakai hanya digunakan sekali atau beberapa kali krena rencana tersebut difokuskan untuk berhubungan dengan situasi relatif unik dalam organisasi. Rencana tetap bisa dibagi menjadi kebijaksanaan, prosedur dan aturan. Rencana sekali pakai dibagi menjadi program dan anggaran.
Rencana tetap
Kebijaksanaan-kebijaksanaan adalah rencana tetap yang memberi garis pedoman luas bagi penyaluran pemikiran manajemen pada arh tertentu. Sebagai akibat dari ”pemikiran yang tersalurkan, manajemen dituntun ke arah pengambilan tindakan yang konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional. Suatu kebijakan pada hakikatnya adalah suatu ekspresi umum dari maksud manajemen pada tindakan apa sebaiknya diambil untuk mencapai tujuan organisasional.
Prosedur adalah rencana tetap yang menguraikan serangkaian tindakan yang berhubungan yang harus diambil untuk menyelesaikan tugas tertentu. Prosedur menguraikan tindakan yang lebih spesifik dibandingkan kebijaksanaan. Organisasi biasanya memiliki perangkat prosedur yang berbeda yang meliputi berbagai tugas yang harus diselesaikan.
Aturan-aturan adalah rencana tetap yang merancang suatu tindakan tertentu yang diperlukan. Pada hakikatnya, sebuah aturan menunjukan apa yang harus dilakukan oleh organisasi dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sebuah aturan dengan tepat menguraikan tindakan apa yang diinginkan dan karenanya tidak memberi ruang bagi penfsiran.
Rencana sekali pakai
Program adalah rencana sekali pakai untuk melaksanakan suatu proyek khusus dalam suatu organisasi. Proyek itu umumnya tidak dimaksudkan untuk mempunyai keberadaan dalam organisasi. Akan tetapi, program itu memiliki keberadaan untuk mencapai tujuan yang jika bisa diselesaikan akan membantu keberhasilan jangka panjang dari perusahaan.
Anggaran adalah rencana sekali pakai yang meliputi jangka waktu tertentu. Anggaran perusahaan adalah anggaran mendetail tentang bagaimana dana akan dibelanjakan pada tenaga kerja, bahan mentah, barang modal, dan lain sebagainya maupun pada bagaimana dana unutk pengeluaran tersebut akan diperoleh. Walaupun anggaran adalah peralatan perencanaan yang anggaran juga merupakan strategi pengawasan organisasional.
G. ALAT-ALAT PERENCANAAN
Adalah teknik yang digunakan wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencan-rencana.
Peramalan (forecasting)
Adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Walaupun teknik peramalan yang canggih relatif modern, konsep peramalan bisa ditelusuri kembali sekurang-kurangnya pada literatur manjemen dari Fayol. Arti penting dari peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
Walaupun suatu proses peramalan organisasional yang lengkap bisa dan biasanya semua tipe peramalan yang disinggung pada paragraf terdahulu, peramalan penjualan dikutip sebagai ”kunci” peramalan organisasional. Ramalan penjualan adalah suatu prediki tentang seberapa tinggi dan rendahnya penjualan selama periode waktu yang diramalkan. Ramalan penjualan adalah ramalan ”kunci” karena ia bertindak sebagai garis pendoman fundamental bagi perencanaan dalam organisasi . Sekali ramalan penjualan telah dilengkapi, wirausahawan bisa memutuskan apakah lebih banyak penjualan yanh harus disewa, apakah lebih banyak dana bagi ekspansi pabrik yang hrus dibutuh kan, atau apakah pengurangan tenaga kerja dan pemotongan pada bidang tertentu adalah perlu bagian berikut.
Metode Analisa Runtun Waktu ( time series analysis method )
Metode analisia runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan . Informasi menun jukan hubungan antara waktu dan penjualan bisa disajikan dalam bentuk grafik . Penyajian ini dengan jelas menunjukan kecenderunagn dimasa lalu , yang bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa mendatang .
Hasil dari metode analisa runtun waktu dipandang sangat dibutuhkan oleh wirausahawan. Akan tetapi, karena dalam jangka panjang produk umumnya melewati apa yang dinamakan siklus hidup produk, hasil tersebut bisa dianggap sebagai terlalu optimis. Siklus hidup produk ada lima tahap melalui mana hampir semua produk dan jasa baru akan melewatinya. Lima tahap tersebut adalah pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, kejenuhan, penurunan, dan kemandekan.
Penjadwalan (scheduling)
Pada dasarnya penjawalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus di laksanakan untuk mwencapai tujuan organisasdi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencana organisasional.peta Gannt (Gannt Chart) dan analisa network adalah dua teknik penjadwalan yang akan dibahas pada paragraf berikut.
Peta Gannt (Gannt Chart)
Peta Gannt adalah peralatan penjadwalan yang dikembangkan oleh Henry L. Gannt. Peta ini pada dasarnya diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu harisontal dan sumber daya yang dijadwalkan beradA pada sumber vertikal. Sumber daya yang mungkin Dijadwalkan.
Teknik Evaluasi dan Telaah program (program evaluation and review techniqui) tau pert
Kelemahan dari peta gannt adalah bawaan ia tidak mengandung suatu informasi tentang saling hubungan di antara tugas-tugas yang yanng di laksanakan. Semua tugas yang di laksanakan di cantumkan pada peta, tetapi tidak ada cara untuk memberitahukan apakah suatu tugas harus di laksanakan sebelum tugas yang lainnya bisa di selesaikan . Teknik Evaluasi dan Telaah pragram (PERT),suatu teknik yang berasal sebagian dari teknik peta grannt, adalah alat penjadwalan yang dirancang untukmenekankan pada saling hubungan diantara tugas-tugas.
Definisi Pert
PERT adalah jaringan aktivits proyek yang menujukan baik estimasi waktu yang diperlukandalam proyek,maupun hubungan berangkai antara aktivitas-aktivitas yang harus diikuti untuk menyelesaikan proyek.
Jaringan pert mengandung dua elemen utama : aktivitas peristiwa. Aktivitas adalahperaangkat perilaku tertentu dalam proyek. Sementara peristiwa adalah penyelesaian tugas untuk proyek. Dalam jaringan PERT tiap-tiap peristiwa di berikan aktivitas yang berhubungan yang harus dilaksanakan sebelum peristiwa tersebut terwujud.
Jalur Kratis (CriticalPath)
Perhatian hendaknya dipusatkan pada jalur kritis dari jaringan PERT.jalur kritis adalah rangkaiandari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan periade waktu paling lama untuk diselesaikan.Julur ini di namakan jalur kritis karnrna penunaan pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian ini akan menyebabkan penundaan pada proyek.
Langkah Langkah didalam Mendisain Jaringan PERT
Didalam mendisain suatu jaringan PERT, wirausahaan hendaknya mengikuti empat langkah utama berikut ini :
Langkah 1 Wirausahaan hendaknya mencantumkan (a)semua aktivitas/peristiwa yang harus diselesaikanuntuk suatu proyek dan(b) urutan dengan mana aktivitas/peristiwa tersebut harus dilaksanakan.
Langkah 2Wirasahawan hendaknya menentukan berapa banyak waktu yang di butuhkanuntuk menyelesaikantiap-tiap aktivitas/peristiwa
Langkag 3 Wirausahawanhendaknya mendisain suatu jaringan PERT yang mencerminkan semua informasiyang terkandung pada langkah 1 dan 2.
Langkah 4 wirausahaan hendaknya mengidefikasi.
IKHTISAR
1. Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapaitujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud :perlindungan dan kesepakatan(Protective dan offirnative). Maksud protektif adalah meminimasasi resiko dengan mengurangi ketidak pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsenkuensitindakan menejerialyang berhubungan.Trujuan arfimatif adalah yang meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional.
3. Programperencanaan mempunyain banyak keuntungan. Pertama adalah membantu wirausahaan berorietasi ke masa depan.Kedua, Koordinasi keputusan.Ketiga, perencanaa menekankantujuan organisasional.
4. Ativitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua:perencanaan taktis dan perencanaan strategis.
5. Perencanaa strategis adalahperencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan.
6. Strategis didefikasikansebagai suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang.
7. Manejemen strategis didefikasikan sebagai proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategis organisasional yang tepat guna. Strategis yang tepat guna adalah Strategisyang sesuai bagi kebutuhan organisasi pada saat tertentu.
8. Perumusan suatu srategisorganisasi yang tepat guna adalah suatu proses didalammenjawab empat pertanyaan dasar.pertanyaan tersebut adalah sebagaiberikut: 1. Apakah tujuan dan maksud dari organisasi itu?, 2. Keemanakah organisasi dewasa ini diarahkan?, 3. Dengan jenis kondisi lingkungan apa organisasi tersebut mempunyai keberadaan?, Dan 4. Apakah yang bisa dilakukan untuk bisa mencapai tujuan organisasi dengan lebih baik dimasa mendatang?
9. Perencanaan taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menenkankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan,jangka pendek adalah kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun atau kurang.
10. Umumnya,manajertingkat bahwa membuat perencanaan jangka pendek ;manajer tingkatmenengah membuat perencanaan jangka yang akan panjang ;dan manajer puncak perencanaan jangka panjang.
11. Proses perencanaan mengandung enam langkah,yaitu ;1. Menyatakan tujuan Organisasi,2. Memilih berbagi cara alrtenatif utuk mencapai tujuan ,3.Mengembangkan Premis Yang menjadi dasar artenatif ,4. Memilih alrtenatif Tyerbaik untuk mencapai Tujuan, 5. Pengembangan rencana –rencana kedalamTindakan-tindakan.
12. Tiga pendekatan atau filasafat dasar untuk melaksanakan fungsi perencanaanadalah: ( 1) Pendekatan probalitas tinggi (2)pendekatan maksimisasi, dan(3) pendekatan adaptasi.
13. Pendekatan probalitas tinggi perencanaan didasarkan pada filsafat bahwa seharusnya terdapat probalibitas tinggi bahwa organisasai hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyusuaikan diri dengan variabel eksternal dan/ atau internal.
14. Pada umumnya, dalam bisnis terdapat dua mancam kegiatan perencanaan. Pertama,terdpat kegiatan-kegiatan kewirausahaan yang mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kotak dengan para bankir, akutan,pengacara,dan orang-orang lain membantu dalam aspek-aspek finansial dan hukum dari bisnisanda.kedua, terdapat aspek-aspek bisnis yang di anggap rutin.ini meliputin menyiapkan laporan keuangan bulanan, memonitor dan merevisi anggaran,memanajemesi arus produksi serta memasarkan produk dan jasa.
15. Suatu rencana adalah suatu tindakan tertentu ynag diusulkan untuk membatu organisasi mencapai tujuannya.
16. Suatu rencana mempunyai empat dimensi besar : 1. Dimensi perulangan , 2. Dimensi waktu, 3 dimensi jangkauan, dan 4. Dimensi tinkatan.
17. Rencana-rencana organisasional biasannya dibagi menjadi dua tipe rencana tetap dan rencana sekali pakai.
18. Rencana tetap digunakan berulang-ulang karena rencana tersebut difokuskan pada situasiorganisasional yang terjadi berulang-ulang sementara rencana sekali pakai hanya digunakan sekali atau beberapa kali karena rencana tersebut difokuskan untuk berhubungan dengan situasi yang relative unik dalam organisasi.
19. Rencana tetap bias dibagi menjadi kebijaksanaan,prosedur, dan aturan, dan rencana sekali pakai bias dibagi lagi menjadi program dan anggaran.
20. Suatu kebijaksanaan adalah rencana tetepyang memberi garis pedoman luas bagi penyaluran pemikiran manajememen pada arah tertentu.
21. Suatu prosedur adalah rencana tetap yang menguraikan serangkaian tindakan yangberhubungan yang harus diambil untuk menyelesaikan tugas tertentu.
22. Sebuah aturan adalah rencana tetap yang merancang suatu tindakan tertenu yang diperlukan. Pada hakikatnya,sebuah aturan menunjukan apa yang harus dilakukan oleh anggota organisasi dan apa yang tidak boleh dilakukan.
23. Sebuah program adalah rencana sekali pakai yang dirancang untuk melaksanakan suatu proyek khusus dalam suatu organisasi.
24. Anggaran adalah rencana keuangan sekali pakai yang meliputi jangka waktu tertentu. Anggaran perusahaan adalah suatu rencana mendetail tentang bagai mana dana akan di belanjakan pada tenaga kerja ,bahan mentah , barang modal,dan lain sebagainya.
25. Alat-alat perencanaan adalah teknik yang bisa di gunakan oleh wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana-rencana.
A. Karakteristik Umum Perencanaan
Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang di prediksi terlebih dahulu.
Tujuan Perencanaan
Tujuan yang mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidak efisienan.
Ada dua maksud dari tujuan perencanaan, yaitu :
a. Perlindungan
Meminimisasi resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan.
b. Kesepakatan
Meningkatkan tingkat keberhasilan dalam organisasi.
Kerugian dan Keuntungan Perencanaan
Program perencanaan mempunyai banyak keuntungan, yaitu :
a. Membantu Wirausahawan Berorientasi ke Masa Depan
Wirausahawan dipaksa untuk melihat keeluar dari masalah hariannya yang normal untuk memproyaksikan apa yang akan mereka hadapi di masa mendatang.
b. Koordinasi Keputusan
Keputusan hendaknya tidak dibuat sekarang tanp[a adanya gagasan tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat sekarang. Fungsi perencanaan bisa membantu wirausahawan dalam usahanya mengkoordinasikan keputusan.
c. Perencanaan Menekankan Tujuan Operasional
Tujuan organisasi adalah perencanaan, wirausahawan secara konstan di ingatkan dengan apa yang ingin dicapai organisasi mereka.
Jika funsi perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik dalam organisasi, mungkin akan menimbulkan kerugian-kerugian. Penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen. Manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang digunakan untuk fungsi manajemen lainnya seperti pengorganisasian, mempengaruhi, dan pengawasan.
B. Jenis-Jenis Perencanaan
Aktivitas perencanaan bisa di bagi menjadi dua, yaitu :
a. Perencanaan Strategis
Adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. Wirausahawan memandang organisasi sebagai satu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukanyan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
• Definisi Strategis
Adalah suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasi jangka panjang. Strategi adalah hasil akhir dari perencanaan strategis. Agar strategi bisa berdaya guna , ia harus konsisten dengan tujuan organisasional yang pada akhirnya harus konsisten dengan maksud organisasional.
• Manajemen Strategi
Walaupun perumusan strategi adalah salah satu langkah dalam proses manajemen strategis, perumusan strategi lebih banyak mendapatkan perhatian dalam literatur manajemen dibandingkan proses lainnya.
• Pertanyaan dalam Merumuskan Strategi
Apakah tujuan dan maksud dari organisasi itu? Jawaban pertanyaan ini adalah memberitahukan kearah mana organisasi tersebut diarahkan. Strategi yang tepat guna mencerminkan maksud dan tujuan organisasi.
Kemankah organisasi ini akan diarahkan? Jawabannya dalah bisa dengan memberitahukan pada wirausahawan apakah organisasi sedang mencapai tujuannya, jika iya, apakah tingkat kemajuan ke arah pencapaian tujuan tersebut memuaskan atau tidak.
Dengan jenis kondisi lingkungan apa organisasi tersebut mempunyai keberadaan? Baik lingkungan internal dan eksterbal, maupun faktor-faktor di dalam dan diluar organisasi, termasuk apa yang ditanyakan oleh pertanyaan ini. Jawabannya bisa membantu wirausahawan didalam menetapkan kekuatan, kelemahan, masalah-masalah, dan kesempatan organisasi yang ada.
b. Perencanaan Taktis
Adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagi bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.
Wirausahawan memerlukan perencanaan strategis maupun taktis, tetapi kedua program tersebut harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan. Perencanaan taktis hendaknya dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek untuk membantu mencapai tujuan jangka panjang yang ditentukan dengan perencanaan strategis.
C. Perencanaan dan Tingkat Manajemen
Manajemen adalah puncak dari suatu organisasi, mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak. Walaupun semua tingkat manajemen terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat atas biasanya menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak dibandingkan manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat bawah biasanya lebih terlibat dengan kegiatan operesional dan organisasi, dan karenanya mempunyai waktu lebih sedikit dalam proses perencanaan dibanding dengan manajemen tingkat atas. Manajemen menengah biasanya menggunakan waktu lebih sedikit dibanding manajemen tingkat atas.
a. Langkah-Langkah Dalam Proses Perencanaan
Proses perencanaan mengandung enam langkah, yaitu :
Menyatakan Tujuan Organisasi
Suatu pernyataan tujuan yang jelas perlu, bagi dimulainya suatu perencanaan, karena perencanaan dipusatkan pada bagaimana sistem manajemen akan mencapai tujuan tersebut.
Memilih Bernagai Cara Alternatif Untuk Mencapai Tujuan
Tujuan organisasional dinyatakan dengan jelas, wirausahawan hendaknya memuat sebanyak mungkin alternatif yang tersedia untuk mencapai tujuan tsb.
Mengembangkan Premis Yang Menjadi Dasar Alternatif
Kelayakan penggunaan setiap alternatif untuk mencapai tujuan organisasional ditentukan dengan premis atau asumsi atsa mana alternatif tersebut didasarkan.
Memilih Alternatif Terbaik Untuk Mencapai Tujuan
Suatu evaluasi alternative harus memasukkan evaluasi premis atas mana alternative tersebut didasarkan.
Pengembangan Rencana Berdasarkan Alternatif Yang Dipilih
Sesudah alternative dipilih, wirausahawan sesungguhnya mulai mengembangkan rencana-rencananya.
Memfungsikan Rencana-Rencana ke dalam Tindakan-tindakan
Sekali rencana telah dikembangkan, rencana tersebut siap difungsikan ke dalam tindakan-tindakan.
D. Pendekatan –Pendekatan Dalam Perencanaan
Tiga pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksankan funsi perencanaan adalah :
Pendekatan Probabilitas Tinggi
Pendekatan probabilitas tinggi perencanan didasarkan pada filsafat bahwa seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi tidak bias mencapai keberhasilan. Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditunjukkan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bias diterima.
Pendekatan maksimasi
Pendekatan maksimasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Perencana biasanya menggunakan maksimasi dan secara konstan menggunakan teknik kuantitatif dan paling banyak digunakan adalah model matematis. Perencana membangun model otomatis dari system yang mereka rencanakan dan mendasarkan model tersebut bereaksi dengan perubahan dari luar. Melalui penggunaan model tersebut dn teknis matematis lainnya, perencana pendekatan makimasi mencoba untuk:
1. meminimasi sumber daya yang digunakan untuk mendapat tingkat prestasi (performance) tertentu
2. memaksimumkan prestasi yang bisa dicapai dengan sumber daya yang diharapkan tersedia
3. mendapat keseimbangan biaya (sumber daya yang dikonsumsi) dan manfaat (prestasi) yang terbaik
Pendekatan maksimasi perencanaan seperti pendekatan probabilitas tinggi yang mempunyai keutungan dan kerugian. Keuntungan adalah pendekatan ini secara kontinyu menekankan padapencapaian kuntungan potensial penuh dari organisasi dn mengunakan teknik kuantitatif yang canggih untuk mengembangkan rencananya. Kerugian pendekatan ini yaitu biasanya memperlakukan komponen organisasi sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan bisa diprediksi.
Pendekatan adaptasi
Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri denga variabel eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa suatu ketidak mampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan orgnisasi.
Perencana yang menggunakan pendekatan ini yaitu:
1. melihat perubahan organisasional yang tidak bisa dihindari
2. memusatkan diri pada antisipasi perubahan masa depan
3. menentukan, melalui analisa organisasional, bagaimana memodifikasi organisasi ketika tiba saat untuk berubah
Keuntungan pendekatan adaptasi yaitu dfokuskan pada lingkungan eksternal dan internal dari organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional. Tanpa memandang pendekatan perencanaan yang digunakan, analisa lingkungan adlah perlu agar orgnisasi tetap mempunyai keberadaan. Kerugian pendekatan ini termasuk penekanan yang kurang pada tujuan organisasi dibanding dengan pendekatan probabilitas tinggi dan pendekatan adaptasi dan kemungkinan bahwa analisa orgnisasi dan perubahan yang dihasilkan lenih merupakan akhir dari perencanaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan.
Pendekatan mana yang harus digunakan
Pendekatan perencanaan yng sebaiknya digunakan oleh wirausahawan mungkin merupakan bauran atau kombinasi dari pendekatan probabilitas tinggi, maksimasi dan adaptasi. Tiap pendekatan sebaiknya digunakan secara sistematis untuk berhubungan dengan berbagai faktor yang berkaitan dalam organisasi. Kombinasi pendekatan ini menekankan keuntungan dan meminimisasi kerugian dari tiap pendekatan.
Perencanaan bisnis
Dalam bisnis terdapat dua macam kegiatan perencanaan. Pertama, kegiatan-kegiatan kewirausahaan yang mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kontak dengan para bankir, akuntan, pengacara dan orang-orang lain yang membantu dalam aspek finansial dan hukum dari bisnis. Memperoleh survai-survai pemasaran, merasakan riset produk dn merancang anggaran, semua ini merupakan aspek-aspek kewirausahaan perencanaan bisnis. Kedua, terdapat aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin yang meliputi persiapan laporan keuangan bulanan, memonitor dan merevisi anggaran, memanajemeni arus produksi serta memasarkan produk dan jasa.
E. RENCANA RENCANA
Definisi
Yaitu suatu tindakan tertentu yang untuk membantu organisasi mencapai tujuan. Perencanaan, proses evaluasi semua informasi yang relevan dan penilaian perkembangan masa depan yang mungkin, menghasilkan suatu perencanaan mengenai arah tindakan yang direkomendasikan suatu rencana. Tanpa memandang pentingnya intuisi yang berhubungan dengan pengalaman dari wirausahawan, tindakan dan strategi manajemen yang diharapkan berhasil umumnya didasarkan pada reason.
Dimensi besar dalam sutu rencana:
1. Perulangan : menguraikan jangka suatu rencana yang digunakan dari waktu ke waktu. Beberapa rencana khususnya dirancang untuk satu situasi tertentu yang relatif berjangka pendek. Rencana dari jenis ini pada dasarnya tidak berulang-ulang. Beberapa rencana dirancang untuk digunakan dari waktu ke waktu dan dirancang secara kontinyu pada jangka panjang.
2. Waktu : jangka periode waktu yang diliputi oleh suatu rencana. Rencana strategis adalah rencana janka panjang, sementara taktis meliputi periode waktu yang relatif pendek.
3. Jangkauan : menguraikan dari sistem manajemen total dalam mana rencana tersebut ditujukan. Semakin besar bagian sistem manajemen oleh suatu rencana, semakin luas jangkauan dari rencana tersebut.
4. Tingkatan : menunjukan tingkatan organisasi dimana rencana tersebut ditujukan. Rencana tingkat atas atau puncak adalah rencana yang dirancang untuk tingkatan manejemen puncak. Rencana tingkat menengah dan bawah dirancang masing-masing untuk manajemen tingkat menengah dan bawah.
F. JENIS JENIS RENCANA
Dengan menggunakan dimensi perulangan sebagai pedoman, rencana-rencana organisasional dibagi menjadi dua tipe yaitu rencana tetap dan rencana sekali pakai. Rencana tetap digunakan berulang-ulang karena rencana ini difokuskan pada situasi organisasional yang terjadi berulang-ulang. Rencana sekali pakai hanya digunakan sekali atau beberapa kali krena rencana tersebut difokuskan untuk berhubungan dengan situasi relatif unik dalam organisasi. Rencana tetap bisa dibagi menjadi kebijaksanaan, prosedur dan aturan. Rencana sekali pakai dibagi menjadi program dan anggaran.
Rencana tetap
Kebijaksanaan-kebijaksanaan adalah rencana tetap yang memberi garis pedoman luas bagi penyaluran pemikiran manajemen pada arh tertentu. Sebagai akibat dari ”pemikiran yang tersalurkan, manajemen dituntun ke arah pengambilan tindakan yang konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional. Suatu kebijakan pada hakikatnya adalah suatu ekspresi umum dari maksud manajemen pada tindakan apa sebaiknya diambil untuk mencapai tujuan organisasional.
Prosedur adalah rencana tetap yang menguraikan serangkaian tindakan yang berhubungan yang harus diambil untuk menyelesaikan tugas tertentu. Prosedur menguraikan tindakan yang lebih spesifik dibandingkan kebijaksanaan. Organisasi biasanya memiliki perangkat prosedur yang berbeda yang meliputi berbagai tugas yang harus diselesaikan.
Aturan-aturan adalah rencana tetap yang merancang suatu tindakan tertentu yang diperlukan. Pada hakikatnya, sebuah aturan menunjukan apa yang harus dilakukan oleh organisasi dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sebuah aturan dengan tepat menguraikan tindakan apa yang diinginkan dan karenanya tidak memberi ruang bagi penfsiran.
Rencana sekali pakai
Program adalah rencana sekali pakai untuk melaksanakan suatu proyek khusus dalam suatu organisasi. Proyek itu umumnya tidak dimaksudkan untuk mempunyai keberadaan dalam organisasi. Akan tetapi, program itu memiliki keberadaan untuk mencapai tujuan yang jika bisa diselesaikan akan membantu keberhasilan jangka panjang dari perusahaan.
Anggaran adalah rencana sekali pakai yang meliputi jangka waktu tertentu. Anggaran perusahaan adalah anggaran mendetail tentang bagaimana dana akan dibelanjakan pada tenaga kerja, bahan mentah, barang modal, dan lain sebagainya maupun pada bagaimana dana unutk pengeluaran tersebut akan diperoleh. Walaupun anggaran adalah peralatan perencanaan yang anggaran juga merupakan strategi pengawasan organisasional.
G. ALAT-ALAT PERENCANAAN
Adalah teknik yang digunakan wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencan-rencana.
Peramalan (forecasting)
Adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Walaupun teknik peramalan yang canggih relatif modern, konsep peramalan bisa ditelusuri kembali sekurang-kurangnya pada literatur manjemen dari Fayol. Arti penting dari peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
Walaupun suatu proses peramalan organisasional yang lengkap bisa dan biasanya semua tipe peramalan yang disinggung pada paragraf terdahulu, peramalan penjualan dikutip sebagai ”kunci” peramalan organisasional. Ramalan penjualan adalah suatu prediki tentang seberapa tinggi dan rendahnya penjualan selama periode waktu yang diramalkan. Ramalan penjualan adalah ramalan ”kunci” karena ia bertindak sebagai garis pendoman fundamental bagi perencanaan dalam organisasi . Sekali ramalan penjualan telah dilengkapi, wirausahawan bisa memutuskan apakah lebih banyak penjualan yanh harus disewa, apakah lebih banyak dana bagi ekspansi pabrik yang hrus dibutuh kan, atau apakah pengurangan tenaga kerja dan pemotongan pada bidang tertentu adalah perlu bagian berikut.
Metode Analisa Runtun Waktu ( time series analysis method )
Metode analisia runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan . Informasi menun jukan hubungan antara waktu dan penjualan bisa disajikan dalam bentuk grafik . Penyajian ini dengan jelas menunjukan kecenderunagn dimasa lalu , yang bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa mendatang .
Hasil dari metode analisa runtun waktu dipandang sangat dibutuhkan oleh wirausahawan. Akan tetapi, karena dalam jangka panjang produk umumnya melewati apa yang dinamakan siklus hidup produk, hasil tersebut bisa dianggap sebagai terlalu optimis. Siklus hidup produk ada lima tahap melalui mana hampir semua produk dan jasa baru akan melewatinya. Lima tahap tersebut adalah pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, kejenuhan, penurunan, dan kemandekan.
Penjadwalan (scheduling)
Pada dasarnya penjawalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus di laksanakan untuk mwencapai tujuan organisasdi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencana organisasional.peta Gannt (Gannt Chart) dan analisa network adalah dua teknik penjadwalan yang akan dibahas pada paragraf berikut.
Peta Gannt (Gannt Chart)
Peta Gannt adalah peralatan penjadwalan yang dikembangkan oleh Henry L. Gannt. Peta ini pada dasarnya diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu harisontal dan sumber daya yang dijadwalkan beradA pada sumber vertikal. Sumber daya yang mungkin Dijadwalkan.
Teknik Evaluasi dan Telaah program (program evaluation and review techniqui) tau pert
Kelemahan dari peta gannt adalah bawaan ia tidak mengandung suatu informasi tentang saling hubungan di antara tugas-tugas yang yanng di laksanakan. Semua tugas yang di laksanakan di cantumkan pada peta, tetapi tidak ada cara untuk memberitahukan apakah suatu tugas harus di laksanakan sebelum tugas yang lainnya bisa di selesaikan . Teknik Evaluasi dan Telaah pragram (PERT),suatu teknik yang berasal sebagian dari teknik peta grannt, adalah alat penjadwalan yang dirancang untukmenekankan pada saling hubungan diantara tugas-tugas.
Definisi Pert
PERT adalah jaringan aktivits proyek yang menujukan baik estimasi waktu yang diperlukandalam proyek,maupun hubungan berangkai antara aktivitas-aktivitas yang harus diikuti untuk menyelesaikan proyek.
Jaringan pert mengandung dua elemen utama : aktivitas peristiwa. Aktivitas adalahperaangkat perilaku tertentu dalam proyek. Sementara peristiwa adalah penyelesaian tugas untuk proyek. Dalam jaringan PERT tiap-tiap peristiwa di berikan aktivitas yang berhubungan yang harus dilaksanakan sebelum peristiwa tersebut terwujud.
Jalur Kratis (CriticalPath)
Perhatian hendaknya dipusatkan pada jalur kritis dari jaringan PERT.jalur kritis adalah rangkaiandari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan periade waktu paling lama untuk diselesaikan.Julur ini di namakan jalur kritis karnrna penunaan pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian ini akan menyebabkan penundaan pada proyek.
Langkah Langkah didalam Mendisain Jaringan PERT
Didalam mendisain suatu jaringan PERT, wirausahaan hendaknya mengikuti empat langkah utama berikut ini :
Langkah 1 Wirausahaan hendaknya mencantumkan (a)semua aktivitas/peristiwa yang harus diselesaikanuntuk suatu proyek dan(b) urutan dengan mana aktivitas/peristiwa tersebut harus dilaksanakan.
Langkah 2Wirasahawan hendaknya menentukan berapa banyak waktu yang di butuhkanuntuk menyelesaikantiap-tiap aktivitas/peristiwa
Langkag 3 Wirausahawanhendaknya mendisain suatu jaringan PERT yang mencerminkan semua informasiyang terkandung pada langkah 1 dan 2.
Langkah 4 wirausahaan hendaknya mengidefikasi.
IKHTISAR
1. Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapaitujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud :perlindungan dan kesepakatan(Protective dan offirnative). Maksud protektif adalah meminimasasi resiko dengan mengurangi ketidak pastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsenkuensitindakan menejerialyang berhubungan.Trujuan arfimatif adalah yang meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional.
3. Programperencanaan mempunyain banyak keuntungan. Pertama adalah membantu wirausahaan berorietasi ke masa depan.Kedua, Koordinasi keputusan.Ketiga, perencanaa menekankantujuan organisasional.
4. Ativitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua:perencanaan taktis dan perencanaan strategis.
5. Perencanaa strategis adalahperencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan.
6. Strategis didefikasikansebagai suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang.
7. Manejemen strategis didefikasikan sebagai proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategis organisasional yang tepat guna. Strategis yang tepat guna adalah Strategisyang sesuai bagi kebutuhan organisasi pada saat tertentu.
8. Perumusan suatu srategisorganisasi yang tepat guna adalah suatu proses didalammenjawab empat pertanyaan dasar.pertanyaan tersebut adalah sebagaiberikut: 1. Apakah tujuan dan maksud dari organisasi itu?, 2. Keemanakah organisasi dewasa ini diarahkan?, 3. Dengan jenis kondisi lingkungan apa organisasi tersebut mempunyai keberadaan?, Dan 4. Apakah yang bisa dilakukan untuk bisa mencapai tujuan organisasi dengan lebih baik dimasa mendatang?
9. Perencanaan taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menenkankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan,jangka pendek adalah kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun atau kurang.
10. Umumnya,manajertingkat bahwa membuat perencanaan jangka pendek ;manajer tingkatmenengah membuat perencanaan jangka yang akan panjang ;dan manajer puncak perencanaan jangka panjang.
11. Proses perencanaan mengandung enam langkah,yaitu ;1. Menyatakan tujuan Organisasi,2. Memilih berbagi cara alrtenatif utuk mencapai tujuan ,3.Mengembangkan Premis Yang menjadi dasar artenatif ,4. Memilih alrtenatif Tyerbaik untuk mencapai Tujuan, 5. Pengembangan rencana –rencana kedalamTindakan-tindakan.
12. Tiga pendekatan atau filasafat dasar untuk melaksanakan fungsi perencanaanadalah: ( 1) Pendekatan probalitas tinggi (2)pendekatan maksimisasi, dan(3) pendekatan adaptasi.
13. Pendekatan probalitas tinggi perencanaan didasarkan pada filsafat bahwa seharusnya terdapat probalibitas tinggi bahwa organisasai hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyusuaikan diri dengan variabel eksternal dan/ atau internal.
14. Pada umumnya, dalam bisnis terdapat dua mancam kegiatan perencanaan. Pertama,terdpat kegiatan-kegiatan kewirausahaan yang mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kotak dengan para bankir, akutan,pengacara,dan orang-orang lain membantu dalam aspek-aspek finansial dan hukum dari bisnisanda.kedua, terdapat aspek-aspek bisnis yang di anggap rutin.ini meliputin menyiapkan laporan keuangan bulanan, memonitor dan merevisi anggaran,memanajemesi arus produksi serta memasarkan produk dan jasa.
15. Suatu rencana adalah suatu tindakan tertentu ynag diusulkan untuk membatu organisasi mencapai tujuannya.
16. Suatu rencana mempunyai empat dimensi besar : 1. Dimensi perulangan , 2. Dimensi waktu, 3 dimensi jangkauan, dan 4. Dimensi tinkatan.
17. Rencana-rencana organisasional biasannya dibagi menjadi dua tipe rencana tetap dan rencana sekali pakai.
18. Rencana tetap digunakan berulang-ulang karena rencana tersebut difokuskan pada situasiorganisasional yang terjadi berulang-ulang sementara rencana sekali pakai hanya digunakan sekali atau beberapa kali karena rencana tersebut difokuskan untuk berhubungan dengan situasi yang relative unik dalam organisasi.
19. Rencana tetap bias dibagi menjadi kebijaksanaan,prosedur, dan aturan, dan rencana sekali pakai bias dibagi lagi menjadi program dan anggaran.
20. Suatu kebijaksanaan adalah rencana tetepyang memberi garis pedoman luas bagi penyaluran pemikiran manajememen pada arah tertentu.
21. Suatu prosedur adalah rencana tetap yang menguraikan serangkaian tindakan yangberhubungan yang harus diambil untuk menyelesaikan tugas tertentu.
22. Sebuah aturan adalah rencana tetap yang merancang suatu tindakan tertenu yang diperlukan. Pada hakikatnya,sebuah aturan menunjukan apa yang harus dilakukan oleh anggota organisasi dan apa yang tidak boleh dilakukan.
23. Sebuah program adalah rencana sekali pakai yang dirancang untuk melaksanakan suatu proyek khusus dalam suatu organisasi.
24. Anggaran adalah rencana keuangan sekali pakai yang meliputi jangka waktu tertentu. Anggaran perusahaan adalah suatu rencana mendetail tentang bagai mana dana akan di belanjakan pada tenaga kerja ,bahan mentah , barang modal,dan lain sebagainya.
25. Alat-alat perencanaan adalah teknik yang bisa di gunakan oleh wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana-rencana.
Langganan:
Postingan (Atom)