Selasa, 01 November 2011

bab III - Manfaat & Etika Sistem Informasi

BAB III
MANFAAT & ETIKA DARI SISTEM INFORMASI

A. Pendahuluan
Sistem informasi sangat berkaitan dengan perkembangan dunia. Penggunaan komputer di pasar internasional kini sudah tidak terbatas. Masyarakat dunia ialah masyarakat yang berbasis komputer, yang selalu menggunakan komputer dalam memecahkan permasalahan.

Globalisasi menjadi faktor perusahaan – perusahaan nasional bertransformasi menjadi perusahaan multinasional(MNC) untuk dapat menguasai dan mempengaruhi pasar. Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) raksasa berhasil membangun sistem informasi global (global information systems – GIS). Semakin banyak sistem informasi yang berkembang di dunia, maka semakin banyak pula penyimpangan yang terjadi, oleh karena itu masyarakat perlu memahami etika dalam sistem informasi serta manfaat-manfaatnya agar tidak terjadi penyalahgunaan sistem informasi.

B. Penggunaan Komputer di Pasar Internasional
a. Model Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah perusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijakan dan prosedur sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
Aktivitas setiap perusahaan dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal, dan bagi MNC lingkungannya memiliki lingkup global. MNC merupakan suatu sistem terbuka tetapi berusahan meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan. MNC membuat sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dari segi pengaruh lingkungan dan warisan administratif. Perusahaan yang berhasil membuat sistem yang cocok memiliki peluang terbaik mencapai kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko tinggi mengalami kinerja yang buruk.
Menurut William Egelhoff dari Fordham University mengidentifikasi 4 struktur yang berbeda sebagai tempat yang baik untuk mulai mempelajari pemakaian komputer di pasar internasional yaitu :
• Divisi Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions)
Anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran dan keuangan. Bidang-bidang fungsional dari anak perusahaan melapor langsung pada pasangan fungsional mereka di perusahaan induk. Dengan demikian data yang mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan tidak terdapat pada tingkat yang lebih rendah. Sehingga perencanaan strategis MNC harus dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di perusahaan induk.

• Divisi Internasional (international divisions)
Semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.

• Wilayah Geografis (geographic regions)
MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Tidak ada komunikasi antar wilayah, karena arus informasi dari tiap wilayah langsung dikoordasikan dengan staf dikantor pusat (perusahaan induk).

• Divisi Produk Sedunia (worldwide product divisions)
Perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia. Sehingga memungkin MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut.
Keempat struktur organisasi tersebut menyediakan hubungan pelaporan yang berlainan antara perusahaan induk dan anak perusahaan.
b. Strategi Bisnis Global

Strategi Bisnis MNC (Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal) dikelompokan atas empat (4) strategi, yaitu :
1. Strategi Multinasional, perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).

2. Strategi Global, pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.

3. Strategi Internasional, perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.

4. Strategi Transnasional, perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal.

c. Strategi GIS (Global Information System )

Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional (desentalisasi) diperlukan sejumlah tim pengembangan GIS mengerjakan tugasnya di sejumlah anak perusahaan. Jika strategi global (sentralisasi) yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya pada perusahaan induk. Jika strategi internasional (kombinasi sentralisasi dan desentralisasi) yang diikuti satu atau sejumlah tim pengembangan dapat bepergian dari perusahaan induk ke anak perusahaan. Dan bila strategi transnasional ( integrasi) yang diikuti, tim pengembangan menyertakan wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan.

Strategi ini paling sulit menyatukan seluruh MNC menjadi suatu sistem yang bekerja dengan lancar. Strategi penerapannya diantaranya :
 Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis
Artinya tim pengembangan harus memperhatikan kegiatan dari awal mengenai hal penting yang berhubungan antara GIS dengan strategi bisnis. Hal-hal tersebut ialah:
o Bekerja sama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis global.
o Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.
o Menentukan strategi global GIS yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.
o Menentukan tujuan dari tiap strategi GIS.
o Mengidentifikasi aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan prioritasnya.
o Menugaskan orang-orang yang bertanggung jawabatas penerapan aplikasi tersebut
 Menentukan sumber daya informasi
GIS menggunakan semua sumberdaya informasi yaitu perangkat keras, perangkat lunak, personil, data dan informasi serta fasilitas. Tugas penting yang berkaitan adalah:
o Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional
o Mengidentifikasi penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.
o Membuat spesifikasi standar perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat digunakan semua anak perusahaan.
o Membuat rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu.
o Siap menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di Negara perusahaan induk.
 Menyediakan pembagian data
Dalam mencapai standarisasi operasi ditentukan oleh data daripada proses. Perencanaan GIS harus lebih fokus pada seluruh perusahaan, dengan produk akhir berupa model data perusahaan. Dalam GIS, perusahaan ialah suatu MNC dan model yang mencakup perusahaan induk dan anak perusahaan.
Lingkup perusahaan yang luas tersebut menjadikan pembuatan model data lebih sulit dibandingkan bila perusahaan hanya beroperasi di dalam negeri. Pembuatan sistem pemakaian data bersama (data sharing) mencakup beberapa tugas, seperti:
o Mengembangkan suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global.
o Membentuk satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk, dan anak perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC.
o Meneliti peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan data dan telekomunikasi.
o Berdasarkan penelitian tersebut, menentukan apakah data akan dikirimkan melintasi batas negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.
o Menerapkan database.
 Memperhatikan lingkungan budaya
Pada proses pengembangan, para eksekutif MNC dan tim pengembangan multinasional harus memperhatikan masalah-masalah budaya, dengan tugas secara khusus bagi tim pengembangan, yaitu :
o Menyadari perbedaan budaya yang ada di antara negara-negara tempat anak perusahaan berada dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak.
o Membuat survey atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.
o Menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi anak perusahaan sehingga personil mereka mendapatkan keahlian di bidang yang kurang mereka kuasai dan meningkatkan keahlian di area yang mereka telah kuasai.
o Membuat program-program formal yang mempersiapkan para manajer perusahaan induk untuk bekerja sama dengan para manajer anak perusahaan,dan sebaliknya. Program tersebut harus memperhatikan maslah perbedaan budaya dan cara mengatasinya.

C. Implikasi Etis dari Sistem Informasi
a. Pengertian Moral, Etika, dan Hukum

Penggunaan teknologi informasi berkaitan dengan moral, etika dan hukum.
Moral ialah tradisi kepercayaan tentang perilaku yang benar dan salah dan berlaku secara universal.

Etika adalah suatu kepercayaan, standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat tertentu. Etika dalam penggunaan teknologi informasi ditujukan sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial dari pemanfaatan teknologi infomasi serta formulasi dan justifikasi atas kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis.

Hukum ialah peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah pada rakyat atau warga negaranya. Hukum paling mudah diiterprestasikan karena berbentuk tertulis.

b. Perlunya Budaya Etika
Hubungan antara CIO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Bila perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua perkataan dan tindakannya karena orang yang paling bertanggung jawab terhadap etika komputer adalah CIO .
 Alasan pentingnya etika komputer yaitu:
- Kelenturan Logika
- Faktor Transformasi
- Faktor tidak kasat mata(nilai – nilai pemrograman, perhitungan rumit, dan penyalahgunaan yang tidak terlihat).
 Etika Sistem Informasi meliputi:
- Privasi(perlindungan informasi personal seseorang)
- Pencurian Indentitas(pencurian informasi personal)
- Keakuratan Informasi(berkaitan dengan kebenaran informasi)
- Kepemilikan Informasi(berhubungan dengan siapa yang memiliki informasi tentang individu)
c. Hak Sosial dan Komputer Strategi GIS
Hak atas Komputer :
- Hak Akses
- Hak Keahlian
- Hak Spesialisasi
- Hak Pengambilan Keputusan
- Hal Informasi



SUMBER:
http://hutapeamanik.blogspot.com/2010/10/manfaat-dan-etika-dari-sistem-informasi.html
http://it-bhinamandiri.webnode.com/news/penggunaan-komputer-dipasar-internasional/

http://lamtiur.wordpress.com/2010/11/25/manfaat-dan-etika-dari-sistem-informasi/

http://murtaqicomunity.wordpress.com/2009/12/10/sistem-informasi-manajemen implikasi-etis-dari-teknologi-informasi/

http://www.lintasberita.com/Teknologi/Komputer/penggunaan-komputer-dipasar-internasional-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar