Kamis, 15 Maret 2012

Lap. Keu Bank OCBC NISP

LAPORAN KEUANGAN BANK

2. Laporan keuangan bank selama 2 tahun terakhir pada Bank OCBC NISP, dapat dilihat pada
http://www.ocbcnisp.com/?opt=content&cid=7&task=view&id=35&item_id=24&lang=1
3. Analisis laporan keuangan Bank OCBC NISP :
TABEL PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
31 Desember 2011 dan 2010
No. RASIO (%) 2011 2010
Rasio Kinerja
1 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 13.75% 17.63%
2 Aset produktif bermasalah dan aset non produktif
bermasalah terhadap total aset produktif dan non produktif 1.17% 1.45%
3 Aset produktif bermasalah terhadap aset produktif 1.00% 1.39%
4 CKPN aset keuangan terhadap aset produktif 1.43% 1.42%
5 NPL - gross 1.26% 1.99%
6 NPL - net 0.59% 0.94%
7 Return on Aset (ROA) 1.91% 1.29%
8 Return on Equity (ROE) 12.90% 8.12%
9 Net Interest Margin (NIM) 4.80% 5.04%
10 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 79.85% 82.72%
11 Loan to Deposit Ratio (LDR) 87.04% 80.00%
Kepatuhan (Compliance)
1




a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak Terkait - -
ii. Pihak Tidak Terkait - -
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak Terkait - -
ii. Pihak Tidak Terkait - -
2

Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah 8.16% 8.27%
b. GWM valuta asing 8.06% 1.08%
3 Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 3.22% 1.30%


TABEL PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
31 Desember 2010 dan 2009
No. RASIO (%) 2010 2009
Rasio Kinerja
1 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) *) 16.04% 18.00%
2 Aset produktif bermasalah dan aset non produktif
bermasalah terhadap total aset produktif dan non produktif 1.51% 2.27%
3 Aset produktif bermasalah terhadap aset produktif 1.41% 2.04%
4 CKPN aset keuangan terhadap aset produktif 1.52% 1.90%
5 NPL - gross 2.00% 3.17%
6 NPL - net 0.82% 1.39%
7 Return on Aset (ROA) 1.09% 1.79%
8 Return on Equity (ROE) 7.65% 11.86%
9 Net Interest Margin (NIM) 5.14% 5.53%
10 BOPO 84.66% 84.24%
11 LDR 77.96% 72.39%

Kepatuhan (Compliance)
1




a. Persentase Pelanggaran BMPK
i. Pihak Terkait - -
ii. Pihak Tidak Terkait - -
b. Persentase Pelampauan BMPK
i. Pihak Terkait - -
ii. Pihak Tidak Terkait - -
2

Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah 8.16% 5.17%
b. GWM valuta asing 1.03% 1.03%
3 Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 2.28% 0.34%

*) Per 31 Desember 2010 rasio KPMM untuk risiko kredit,risiko pasar dan risiko operasional sedangkan 31 Desember 2009 rasio KPMM untuk risiko kredit dan risiko pasar

Senin, 12 Maret 2012

Laporan Keuangan

Laporan Keuangan

A. Definisi
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Haruslah dibedakan antara pengertian Laporan keuangan (financial reporting) dan laporan keuangan ( financial reports). Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara statemen (statement) dan laporan (report).
B. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
C. Pemakai Laporan Keuangan
o Investor
o Karyawan
o Pemberi Pinjaman
o Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
o Pelanggan
o Pemerintah
o Masyarakat

D. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
• Dapat Dipahami
• Relevan
• Keandalan
• Dapat diperbandingkan
E. Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
1. Neraca (balance sheet )
adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
aset = liabilitas + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
2. Laporan laba rugi (Income Statement)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
• Pendapatan dari penjualan
o Dikurangi Beban pokok penjualan
• Laba/rugi kotor
o Dikurangi Beban usaha
• Laba/rugi usaha
o Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
• Laba/rugi sebelum pajak
o Dikurangi Beban pajak
• Laba/rugi bersih
3. Laporan perubahan modal
Yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik

4. Laporan arus kas (cash flow statement)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Manfaat informasi arus kas :
 Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
 Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
 Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
F. Sifat Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan (progress report) perusahaan secara periodik. Jadi laporan keuangan bersifat histories serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akutansi serta pendapat pribadi.
Fakta-fakta yang telah dicatat, laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akutansi, pencatatan dari pos-pos ini merupakan catatan histories dari peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir.
Prinsip dan kebiasaan di dalam akutansi, data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akutansi yang lazim, di dalam akutansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain : bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus, konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai untuk perusahaan yang masih berjalan yang didasarkan pada nilai atau harga pada terjadinya peristiwa itu. Jadi jumlah uang yang tercantum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual.
G. Keterbatasan Laporan Keuangan
1. Laporan keuangan sifatnya sementara dan bukan laporan yang final, karena itu jumlah dan hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuiditas atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.
2. angka yang tercantun dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
3. Untuk para investor laporan keuangan hanya bersifat membantu, masih memerlukan ramalan-ramalan sebabnya adalah bahwa data-data yang disajikan oleh akutansi semata-mata hanya didasarkan atas “cost” (yang bersifat histories) dan bukan atas dasar nilainya, akhirnya timbul jurang (gap) yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham berupa aktiva bersih perusahaan yang dinyatakan dalam harga pokok historis dengan harga saham yang tercatat dibursa. (ikatan akutansi Indonesia, Jakarta 1974,hal 14).
4. laporan keuangan bersifat konserfatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian, peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya. Harta, kekayaan bersih, dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah.
5. laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai

sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_arus_kas
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba/rugi
http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_%28akuntansi%29
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2008/12/11/arti-penting-laporan-keuangan/